Proses monitoring perawatan peralatan keselamatan umumnya dilaksanakan secara
manual, yaitu dengan memeriksa kartu di setiap peralatan. Potensi terjadinya kesalahan
menjadi besar, misalnya terdapat peralatan yang terlewatkan masa pemeriksaan rutinnya,
dan ini seringkali terjadi. Kesalahan ini dapat berakibat fatal, contohnya adalah sekoci
yang tidak dapat diturunkan pada saat kondisi darurat, atau sprinkle tidak menyala ketika
terdeteksi terdapat asap. Hal ini tentu saja memperbesar risiko jika terjadi keadaan darurat.
Penerapan teknologi informasi telah terbukti banyak memberikan manfaat, terutama dalam
hal pertukaran dan penyimpanan informasi sebagai pelaporan, pendukung keputusan, dan
alat bantu koordinasi, serta mempermudah pelaksanaan pekerjaan monitoring perawatan
peralatan keselamatan di atas kapal. Pembangunan aplikasi monitoring perawatan peralatan
keselamatan dan pemadam kebakaran dibangun berdasarkan pada proses bisnis yang berlaku
pada perusahaan yang terdiri dari SOP, dokumen-dokumen, serta aktor dan perannya dalam
kegiatan perawatan peralatan pemadam kebakaran dan keselamatan. Temuan ini dipadukan
dengan standar yang telah ditetapkan dalam ISM Code, sehingga form yang dibangun dalam
aplikasi dapat digunakan secara umum. Aplikasi dibangun menggunakan basis web-based
ERP yang dimodifkasi sedemikian hingga. Fitur penting yang ada adalah peringatan dini
tentang jadwal perawatan dan pengambilan gambar peralatan, serta dapat dijalankan pada
semua gawai dan daring, baik mobile maupun desktop, sehingga fleksibilitas menjadi tinggi.
Fitur-fitur ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada sistem manual.