Abstraksi – Kapal memiliki crane untuk kegiatan bongkar
muat baik barang maupun muatan yang mempunyai batas
kemampuan dalam mengankut suatu beban yang telah
ditentukan yang sering disebut safe working load (SWL).
Kemampuan crane dalam mengangkat beban perlu
dilakukan pengujian beban untuk mengetahui kebenaran
kemampuan crane dalam mengangkat suatu beban masih
sesaui dengan SWL atau sudah mengalami penurunan. MV
Habco Polaris melakukan uji beban crane yang dilaksanakan
pada saat kapal sedang berada di SMI Shipyard.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pelaksanaan uji
beban crane dan pengaruh hasil pelaksanaan uji beban yang
dilakukan untuk mengatasi permasalahan menurunnya
kemampuan crane mengangkat beban terhadap kelancaran
bongkar muat. Metode penelitian yang digunakan adalah
kualitatif dan pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara observasi, wawancara, dan studi pustaka.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan uji
beban crane meliputi: mempersiapkan peralatan yang
digunakan, pelaksanaan uji beban crane dengan kapasitas
beban 75%, 100% dan 125%, serta hasil pelaksanaan uji
beban crane yang diketahui dari load cell. Dari hasil
pengujian crane nomor 3 mengalami penurunan kemampuan
mengangkat beban kurang dari kapasitas safe working load
(SWL) 30 Ton yaitu 26,800 Ton. Menurunnya kemampuan
dalam mengangat beban yang dialami oleh crane nomor 3
mempengaruhi kelancaran proses bongkar muat di MV.
Habco Polaris, dikarenakan crane 3 tidak dapat beroperasi
secara maksimal dan muatan yang diangkat oleh crane
berkurang.
