Mochrizal Aprilianto, 2022, NIT: 551811236913.T, “Kinerja SOGAV pada
DFDE LNG/C Tangguh Palung”, skripsi Program Studi Teknika,
Program Diploma IV, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang,
Pembimbing I: Dr. Andy Wahyu Hermanto, ST, MT, Pembimbing II:
Capt. Firdaus Sitepu, S.ST, M.Si, M.Mar.
Dual fuel diesel engine generator adalah mesin diesel 4 tak yang terdiri
dari dua bagian utama yaitu motor diesel dan alternator yang bekerja dengan gas
alam LNG sebagai bahan bakar utama dan minyak diesel sebagai cadangan.
Mesin diesel adalah suatu pesawat yang dapat mengubah energi panas menjadi
energi mekanik yang kemudian energi mekanik itu terhubung ke alternator untuk
menghasilkan tenaga listrik. Dari alternator dihubungkan ke transformer untuk
menaikan dan menurunkan tegangan, kemudian listrik tersebut dihubungkan ke
electric propulsion motor untuk menggerakkan propeller kapal seperti yang
digunakan pada LNG/C Tangguh Palung. Mesin ini dapat menggunakan dua
bahan bakar yaitu MGO dan gas. Adanya gangguan pada sistem bahan bakar gas
yaitu terjadinya fuel gas trip yang mengakibatkan mesin tidak dapat beralih dari
mode MGO ke mode gas. Dari hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti
bagaimana cara mengatasi tidak dapat beralihnya mode pada DFDE di LNG/C
Tangguh Palung dari mode MGO menjadi mode gas.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyampaian
masalah adalah dengan gabungan metode Fishbone dan metode SHEL (Softwere,
Hardwere, Environment, Livewere) untuk mengidentifikasi masalah yang diteliti
tentang kinerja SOGAV pada mesin DFDE.
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan penulis
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data
gabungan Fishbone dan SHEL sehingga diperoleh faktor penyebab yaitu :
Pelaksanaan kegiatan perawatan tidak sesuai dengan data perawatan dan
perbaikan, terjadi error pada system WECS (Wartsila electronic control system),
rusaknya bagian moving matering plate pada SOGAV, kotornya filter pada
SOGAV, kondisi suhu gas yang berubah-ubah, kondisi gas yang masih
mengandung air, kurang telitinya masinis memperhatikan jam kerja dari SOGAV.
Dampak yang terjadi adalah sebagai berikut : Kerusakan pada bagian SOGAV,
Munculnya alarm pada DFDE, Moving matering plate tidak bekerja dengan baik
dan terjadi kebocoran gas, Tidak bisa berganti mode MGO ke mode gas karena
aliran gas terhambat, Mempengaruhi pengabutan, Timbulnya korosi pada bagian
SOGAV, Pelaksanaan perawatan dan perbaikan SOGAV melebihi jam kerja yang
ditentukan.