Abstraksi - Purifier adalah pesawat bantu di atas kapal yang
dapat memisahkan kotoran dan kandungan air dari bahan
bakar sebelum masuk ke dalam mesin. Bahan bakar yang
disediakan selama proses bunker dari darat ke kapal sampai
ke kapal kembali masih dalam keadaan kotor, maka
diperlukan prosedur pembersihan
(purification).
Kenyataannya terkadang ada gangguan yang menyebabkan
proses pemurnian gagal (tidak normal), akibatnya bahan
bakar yang dihasilkan masih mengandung kotoran maupun
bercampur dengan air disebut juga berkualitas buruk. Oleh
sebab itu purifier bertanggung jawab untuk menghasilkan
bahan bakar berkualitas baik demi menunjang operasional
kerja permesinan kapal. Tujuan peneliti dalam penelitian ini
adalah untuk memahami faktor penyebab purifier tidak
bekerja secara optimal, dan mengetahui apa dampak jika
tidak optimalnya kerja purifier, serta mengetahui cara
perawatan dan pemeliharaan rutin purifier di atas kapal MT.
Karmila P-58.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan
mengunakan metode teknik analisis data SHELL (Software,
Hardware, Environtment, Liveware), dimana pemecahan
masalah menggunakan analisis SHELL untuk mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab tidak optimalnya kerja purifier.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang
menyebabkan tidak optimalnya kerja purifier di atas kapal
MT. Karmila P-58 adalah: kurang rutinnya perawatan dan
pemeliharaan purifier sesuai PMS (Planning Maintenance
System), pengoperasian purifier yang tidak memperhatikan
running hours purifier, kuantitas, kualitas, dan
ketidaksesuaian spare part purfier dan kurangnya
pengetahuan, pengalaman, inisiatif dan komunikasi crew
engine terhadap perawatan dan pemeliharaan purifier.
Dengan pengoperasian dan memperhatikan running hours
purifier, serta rutinnya jadwal perawatan dan pemeliharaan
purifier sesuai manual book dan PMS (Planning Maintenance
System), dan ketersediaan spare part sesuai minimum stock
level yang teratur dan tepat sehingga meningkatkan kinerja
pesawat bantu purifier.