Abstraksi - Pada perhitungan jumlah muatan, sering
terjadi perbedaan perhitungan pada distribusi muatan
kapal tanker yaitu yang menyebabkan cargo loss atau
kehilangan muatan. Oleh karena itu, perusahaan yang
bergerak di bidang distribusi minyak menawarkan
toleransi yang dijadikan acuan untuk membatasi
perbedaan jumlah muatan. Apabila ditemukan perbedaan
selisih angka yang signifikan atau melebihi toleransi maka
disebut dengan susut muatan (cargo loss). Dugaan
hilangnya muatan diketahui saat kapal MT. Matindok
melakukan operasi bongkar muat. Terdapat selisih
perhitungan muatan yang melebihi batas toleransi dan
menyebabkan terjadinya cargo loss. Maka perlu diselidiki
penyebab perbedaan perhitungan yang menyebabkan
hilangnya muatan. Studi terkait telah menemukan masalah
yang menyebabkan perbedaan jumlah muatan. Sehingga
diidentifikasi mengenai strategi dan upaya yang dilakukan
untuk meminimalkan terjadinya cargo loss.
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam
memecahkan masalah yaitu metode kualitatif dan
menggunakan teknik analisis fishbone dan deskriptif
kualitatif. Metode pengumpulan data berupa data primer
yang diperoleh melalui observasi. Data sekunder yang
diperoleh melalui wawancara dan studi kepustakaan. Hasil
penelitian dan pembahasan pada penelitian
ini
menggunakan metode triangulasi metode.
Peneliti menyimpulkan bahwa cargo loss di MT. Matindok
disebabkan oleh adanya selisih angka muat (discrepancy)
yang melebihi toleransi dan mengakibatkan terjadinya
cargo loss. Cara mencegah dan mengatasi cargo loss di atas
kapal MT. Matindok di dasarkan pada hasil observasi
adalah cek kembali hasil pengukuran dan perhitungan
muatan, menghindari pengukuran dalam kondisi cuaca
buruk dan Meningkatkan konsistensi perusahaan terhadap
pengadaan peralatan pengukuran muatan yang sesuai
standard.
