Abstrak - Penutup palka atau pontoon bukan bagian
kekuatan utama dalam struktur kapal. Namun, jika penutup
palka atau pontoon runtuh di laut, air dapat masuk ke ruang
kargo, dan dapat mengakibatkan muatan rusak, mengancam
keamanan pelayaran, hingga berujung memakan korban
jiwa. Penutup palka atau pontoon tidak berfungsi sebagai
pelindung muatan karena tidak terpasang pada hatch
coaming dan bertumpuk di atas pontoon lain.
Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui apa yang
menyebabkan pontoon di KM. Armada Serasi tidak bisa
ditutup dan upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga
keamanan kapal dan muatan saat sedang berlayar.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif
deskriptif dengan menyajikan data-data yang diperoleh
secara deskriptif atau membuat gambaran mengenai situasi
atau kejadian. Pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara, dan dokumentasi secara langsung
terhadap objek.
Penyebab dari tidak dapat tertutupnya pontoon di KM.
Armada Serasi adalah crane kapal yang digunakan untuk
buka tutup manual mengalami kerusakan berupa wire
crane 1 putus di tengah kegiatan bongkar muat, sehingga
pontoon bay 11/13 masih dalam posisi diletakkan di atas
pontoon bay 7/9 karena palka 1 bay 11/13 masih dalam
proses memuat, sehingga crane 1 tidak dapat digunakan
menutup pontoon kembali ke hatch coaming. Disamping itu
Pelabuhan Conch tidak memiliki crane darat khusus
bongkar muat container. Upaya-upaya yang dilakukan untuk
menjaga keamanan kapal dan muatan saat sedang berlayar
dengan melakukan prosedur secure cargo yang benar melalui
lashing cargo, pengecekan got palka ketika turun hujan atau
memastikan agar muatan di dalam palka tetap aman dari air
got dan melakukan lashing menggunakan turn buckle dan
wire rope di keempat sisi pontoon yang tertumpuk.
