Seperti yang dapat kita ketahui bersama, kapal
merupakan sarana angkatan laut yang memiliki peran
untuk menunjang pelaksanaan kesuksesan pengangkutan
barang maupun penumpang. Berlabuh jangkar
merupakan kegiatan mengikat kapal pada dasar
perairan/laut agar kapal tidak hanyut terbawa oleh arus
karena pengaruh dari arus dan angin untuk melaksanakan
suatu kegiatan. Pada saat penulis melaksanakan praktek
laut di MV. KT 06, penulis menemukan adanya kondisi
kapal mengalami larat jangkar yang dipengaruhi oleh
cuaca buruk, faktor internal, faktor eksternal dan
pengaruh sumber daya manusia.
Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
yag digunakan seperti observasi, wawancara, studi
pustaka, dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan
data, penulis melakukan triangulasi sumber data.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis selama
praktek di MV. KT 06, penyebab laratnya jangkar MV.
KT 06 di Batu Ampar saat berlabuh yaitu rantai
jangkar atau segel yang dijatuhkan ke perairan kurang,
pengaruh arus, pengaruh angin, draft kapal, dan
sumber daya manusia. Tindakan penanganan yang
dilakukan melaporkan ke Nakhoda dan menambah
panjang dari rantai jangkar atau segel yang digunakan.
Peneliti menyimpulkan bahwa penyebab dari laratnya
jangkar MV. KT 06 di Batu Ampar saat berlabuh
adalah rantai jangkar atau segel yang dijatuhkan ke
perairan kurang, pengaruh arus, pengaruh angin, draft
kapal, dan sumber daya manusia. Tindakan
penanganan yaitu menambah panjang dari rantai
jangkar atau segel yang digunakan. Adapun saran
penulis adalah meningkatkan kewaspadaan terhadap
perubahan cuaca saat berlabuh jangkar.