Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
UPAYA MEMINIMALISIR DWELLING TIME MENGGUNAKAN SISTEM INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW (INSW) DI PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG
Collection Location
Repository PIP Semarang
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
FERIAL, SARAH WULANSARI
Subject(s)
TALK
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
Publisher
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Abstraksi- Dwelling time merupakan lama inap peti kemas
dari peti kemas dibongkar hingga peti kemas keluar dari
pelabuhan setelah menyelesaikan. Lamanya Dwelling time
di pelabuhan salah satu masalah yang menghambat
kelancaran arus barang yang berdampak pada mahalnya
harga barang konsumen. Permasalahan proses Dwelling
time yang lama membuat tingginya biaya logistik di
Indonesia yang dimana proses Dwelling time menurut Bea
cukai, terdapat tiga tahap Dwelling Time, yaitu Pre
Clearance, Custom Clearance, dan Post-Clearance. untuk itu
perlu adanya sistem terintegrasi yaitu Indonesia National
Single Window (INSW) untuk mempermudah proses
penyampaian data, dan informasi secara tunggal,
pemprosesan data dan informasi secara tunggal dan
sinkron, pembuatan keputusan secara tunggal untuk
pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang, yang
dimana dapat menurunkan Dwelling time.
Metode penelitian yang digunakan pada skripsi ini adalah
metode kualitatif. Sumber data penelitian diperoleh dari
data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data
melalui observasi, studi pustaka, dokumentasi, dan
wawancara yang dilakukan peneliti setelah kejadian terjadi,
dikarenakan dampak yang ditimbulkan cukup besar dari
kejadian tersebut. Peneliti melakukan wawancara dengan
tiga narasumber dari bidang berbeda terkait kejadian
tersebut. Lokasi peneliti melakukan penelitian yaitu di
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan
bahwa faktor yang menyebabkan Dwelling time di
pelabuhan tanjung emas semarang adalah Pemilik barang
yang enggan mengeluarkan peti kemas dari terminal,
keterlambatan kedatangan kapal, dan banyaknya tahapan
yang harus dilalui importir untuk pengurusan pengeluaran
barang dari terminal. Terdapat dampak yang diakibat
Dwelling time yaitu semakin tinggi angka Dwelling time
suatu pelabuhan, maka semakin buruk rating pelabuhan
tersebut, kapasitas pelabuhan yang terbatas, sirkulasi
bongkar muat yang tidak lancar. Serta strategi dalam
mengatasi masalah Dwelling time seperti memberikan
edukasi dan tarif denda mahal kepada pemilik barang,
melakukan perencanaan kapal sandar jauh-jauh hari,
penyederhanaan pengurusan dokumen menggunakan
sistem Indonesia National single Window (INSW).
Specific Detail Info
//repository.pip-semarang.ac.id/4395/