Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
SISTEM SHIP TO SHIP DALAM PROSES SUPPLY BUNKER LSFO DI PERTAMINA REFINERY UNIT IV CILACAP
Collection Location
Repository PIP Semarang
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
PRADANA, BINTANG YULIO
Subject(s)
TALK
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
Publisher
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Abstraksi- Supply bunker merupakan suatu prosedur
penyaluran bahan bakar diatas kapal yang berdasarkan
permintaan kebutuhan bunker kapal milik ataupun charter
dari nakhoda kapal yang melalui Marine Region di PT.
PERTAMINA (Persero), diantaranya untuk kapal Tanker, Tug
Boat, Mooring Boat, RIB, dan kapal-kapal ringan di Terminal
Khusus. Bunker yang tersedia dan digunakan di PTK Cilacap
ialah MFO dan LSFO. Pelayanan bunker LSFO di Cilacap
merupakan realisasi dari komitmen PIS untuk turut
berpartisipasi dalam upaya mengurangi polusi yang timbul
dari penggunaan bahan bakar kapal. Pelayanan bunkering
perdana berhasil memasok 400 KL dari floating storage MT.
Pelita ke kapal MT. Artemis melalui transportir bunker MT.
Anugerah Dewi 02.
Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor apa yang
menyebabkan proses pelaksanaan supply bunker terhambat,
upaya apa yang dilakukan PT. Pertamina RU IV Cilacap bila
supply bunker LSFO mengalami kendala serta bagaimana
prosedur supply bunker LSFO di TUKS Pertamina RU IV
Cilacap. Metode yang digunakan deskripsi kualitatif dengan
cara melakukan observasi, wawancara, serta mencantumkan
analisis SWOT. Peneliti dapat mengaitkan hasil dari data
penelitian dan teori-teori yang ada sehingga dapat
menghasilkan jawaban.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya
kendala keterlambatan karena bertabrakannya jadwal bunker
antar kapal, pihak Pertamina, agent hingga pilot station,
approval bunker dari Pertamina terhambat, serta cuaca
ekstrem. Disisi lain kapal transportir mengalami trouble.
Dengan kendala tersebut, maka muncul upaya untuk
mengatasi kendala itu seperti melakukan evaluasi atau meeting
guna tolak ukur pihak Pertamina selama prosedur atau proses
bunker dan seringnya melakukan perawatan secara berkala
terhadap kapal transportir agar selalu keadaan siap pakai.
Specific Detail Info
//repository.pip-semarang.ac.id/4289/