Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
PROSEDUR SUPPLY BUNKER LSFO MELALUI SISTEM SHIP TO SHIP DI PERTAMINA REFINERY UNIT IV CILACAP
Collection Location
Repository PIP Semarang
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
PRADANA, BINTANG YULIO
Subject(s)
TALK
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
Publisher
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
ABSTRAK
Bintang Yulio Pradana, NIT: 551811337009 K, 2022“Prosedur Supply Bunker
Melalui Sistem Ship to Ship di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap”
,Program Diploma IV, Program Studi Tata Laksana Angkutan Laut dan
Kepelabuhan, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I : Dr.
Andi Prasetiawan, S.Si.T., M.M., Pembimbing II: Purwantono, S.Psi.,
M.Pd.
Supply bunker merupakan suatu prosedur penyaluran bahan bakar diatas
kapal yang berdasarkan permintaan kebutuhan bunker kapal milik ataupun charter
dari nakhoda kapal yang melalui Marine Region di PT. PERTAMINA (Persero),
diantaranya untuk kapal Tanker, Tug Boat, Mooring Boat, RIB, dan kapal-kapal
ringan di Terminal Khusus. Dari berbagai jenis bunker,bunker yang tersedia dan
digunakan di PTK Cilacap ialah MFO dan LSFO. Pelayananbunker LSFO di
Cilacap merupakan realisasi dari komitmen PIS untuk turut berpartisipasi dalam
upaya mengurangi polusi yang timbul dari penggunaan bahan bakar kapal.
Pelayanan bunkering perdana berhasil memasok 400 kl dari floating storage MT.
Pelita ke kapal MT. Artemis melalui transportir bunker MT. Anugerah dewi 02.
Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan
proses pelaksanaan supply bunker terhambat, kemudian upaya apa saja yang
dilakukan pihak PT. Pertamina RU Iv Cilacap, bila supply bunker LSFO
mengalami kendala serta bagaimana prosedur supply bunker LSFO di TUKS
Pertamina RU IV Cilacap. Penulis menggunakan metode deskripsi kualitatif
dengan cara melakukan observasi, wawancara terarah kepada informan yang
berkompeten dibidangnya, serta mencantumkan analisis SWOT dengan metode
ini. Penulis dapat mengaitkan hasil dari data penelitian dan teori-teori yang ada
sehingga Penulis dapat menghasilkan jawaban penelitian.Berdasarkan hasil
penelitian, ditemukan bila kendala adanya keterlambatan terjadi karena
bertabrakannya jadwal bunker antar kapal, pihak Pertamina, agent hingga pilot
station, approval bunker dari Pertamina terhambat, serta cuaca ekstrem. Disisi
lain kapal transportir mengalami trouble. Dengan kendala-kendala tersebut, maka
muncul upaya untuk mengatasi kendala-kendala tersebut seperti, melakukan
evaluasi atau meeting kecil antar jajaran manager guna tolak ukur pihak Pertamina
selama prosedur atau proses bunker dan seringnya melakukan perawatan secara
berkala terhadap kapal transportir agar selalu dalam keadaan siap pakai.
Specific Detail Info
//repository.pip-semarang.ac.id/4288/