ABSTRACT
Yafet, Adi Hendrawan, 551811337003, 2022, ”Penahanan Kapal MT. Gloria
Sentosa oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik”.
Skripsi, , Diploma IV, Program Studi Tatalaksana Angkutan Laut dan
Kepelabuhanan Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Nur
Rohmah, S.E., M.M, Pembimbing II: Latifa Ika Sari, S.Psi, M.Pd.
Salah satu sarana transportasi laut adalah angkutan laut yang berupa
kapal. Kapal merupakan alat penghubung di laut yang telah di kenal oleh
masyarakat pada umumnya. Dalam hal ini peneliti menemukan
permasalahan ketika proses kegiatan sandar kapal di pelabuhan umum
Gresik. Permasalahan terjadi penahanan kapal MT. Gloria Sentosa oleh
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik menjadi fokus
penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor penyebab
terjadinya penahanan kapal MT. Gloria Sentosa oleh Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik dan (2) dampak yang
ditimbulkan akibat dari penahanan kapal MT. Gloria Sentosa oleh Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
mendeskripsikan secara terperinci tentang penahanan kapal MT. Gloria
Sentosa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara
teknik wawancara, teknik observasi, dan teknik dokumentasi. Dalam
penelitian ini, peneliti melibatkan kepala cabang, kepala operasional, dan
staf operasional PT. Bintang Samudra Utama sebagai informan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor penyebab penahanan
kapal MT. Gloria Sentosa oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Gresik terjadi karena nama kapal pada Surat Persetujuan Berlayar tidak
sesuai dengan yang ada pada dokumen kapal. Dampak yang ditimbulkan
akibat penahanan kapal MT. Gloria Sentosa oleh Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Gresik adalah proses bongkar muat menjadi tertunda
akibat adanya penahanan kapal karena kapal ditahan tidak boleh melakukan
aktivitas bongkar. Terkait hal tersebut, peneliti menyarankan perusahaan
selektif dalam menerima kapal yang akan diageni dan menjalin komunikasi
yang baik antara owner kapal dengan pihak perusahaan agar tidak terjadi
kesalahpahaman dan jika terjadi masalah bisa diselesaikan dengan seksama.