ABSTRAK
Putranto, Widya. 2022. “Analisis Kapal Tongkang Yang Membentur Walkway
Jetty Port Bunati PT. Borneo Indobara Saat Proses Sandar Muat
Transhipment Batu Bara” Skripsi. Program Diploma IV, Program Studi
Tatalaksana Angkutan Laut dan Kepelabuhan, Politeknik Ilmu Pelayaran
Semarang, Pembimbing I: Daryanto,S.H.,M.M, Pembimbing II: Capt. Tri
Kismantoro, MM., M.Mar.
Jetty port Bunati merupakan sebuah dermaga yang menjorok ke laut
berfungsi sebagai tempat bersandar kapal tunda dan tongkang dalam
melakukan kegiatan muat transhipment batu bara. Pada bangunan jetty
terdapat walkway yang difungsikan sebagai jembatan penghubung antar
dolphin jetty agar dapat dilalui oleh para pekerja jetty saat melakukan
aktivitas kerja di jetty. Apabila walkway jetty mengalami kerusakan bahkan
sampai walkway tersebut roboh dipastikan akan mengganggu jalannya
proses muat batu bara. Hal itu bisa jadi salah satunya disebabkan oleh
terbenturnya walkway jetty port dengan kapal yang sedang melakukan
proses sandar muat di jetty port tersebut, seperti kejadian yang terjadi di
jetty port Bunati PT. Borneo Indobara yang menyebabkan robohnya
walkway jetty akibat terbentur dari buritan kapal tongkang saat kegiatan
proses sandar.
Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan
analisis fishbone diagram untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab
dari kejadian tersebut dan triangulasi data digunakan sebagai teknik
keabsahan data dari penelitan. Setelah ditemukan identifikasi dari faktor?faktor penyebab maka akan dapat diketahui bagaimana penanganan dari
penyebab kejadian. Begitupun upaya meminimalisir agar kejadian tersebut
tidak terulang kembali dapat diketahui setelah dilakukan penanganan
terhadap kejadian tersebut.
Berdasar hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa ada 4 faktor
penyebab terjadinya kapal tongkang membentur walkway jetty port Bunati
yaitu people, paper, position dan parts. Dilakukan penanganan dari faktor?faktor yang ditemukan berupa pemeriksaan kembali prosedur operasi sandar
pemuatan, pengadaan alat berupa anemometer dengan segera dan penegasan
kembali kepada pekerja agar mengutamakan keselamatan dan keamanan
aktivitas kerja. Untuk mencegah kejadian tersebut terjadi kembali maka
dilakukan upaya meminimalisir dengan cara menyesuaikan arah angin,
pemasangan sistem fender dan membuat jam kerja yang tidak membebani
pekerja.