Abstarksi- Furnace disebut juga tungku bakar memiliki
fungsi sebagai lokasi pembakaran bahan bakar. Agar terjadi
pembakaran, bahan bakar serta udara ditempatkan di dalam
ruangan bakar. Dari pembakaran ini, menghasilkan banyak
panas yang diperoleh secepat mungkin. Secara umum,
Dinding pembakaran dilapisi dengan banyak pipa-pipa.
Ketika perjalanan air menjadi lebih cepat maka pendinginan
dinding pipa menjadi lebih membaik dan jumlah kapasitas
uap yang tersedia dapat meningkat secara signifikan. Tungku
bakar harus memanaskan bahan dengan seragam
temperatur yang sama dengan bahan bakar. Kunci
pengoperasian tungku yang efektif dengan pembakaran
bahan bakar yang sempurna dengan udara yang lebih
maksimal dengan tingkat efektif yang terlihat rendah (sekitar
7 persen) kalau (efisiensi lebih dari 90 persen).
Penelitian ini menggunakan metode SHEL adalah salah
satu metode untuk mengumpulkan data kejadian dengan
Software-Hardware-Environment-Liveware. Data yang
digunakan selama penelitian adalah menggunakan data
primer dan data sekunder yaitu sebagai pendukung
tersusunnya penulisan skripsi ini. Data yang diperoleh
melalui data primer antara lain dari observasi, wawancara,
dan dokumentasi, sedangkan data sekunder antara lain dari
studi pustaka. Metode SHEL digunakan untuk membantu
mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah serta
menemukan upaya untuk memperbaiki atau meminimalisir
masalah tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukan Pengaruh Retakan
Dinding Furnace Mengakibatkan Kebocoran Pada Auxiliary
Boiler Di MT. Deep Blue. Dimana saat menggangunya proses
pengoperaian boiler yang terdapat penghentian pada saat
kapal sedang melaksanakan bongkar muat.
