Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
IDENTIFIKASI BACKFIRE YANG TERJADI PADA AUXILIARY BOILER DI MV. SPIL NIRMALA
Collection Location
Repository PIP Semarang
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
KRISMANTO, DEDY WAHYU
Subject(s)
Teknika
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
Publisher
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
ABSTRAKSI
Krismanto, Dedy Wahyu. 2022. 551811236907 T. “Identifikasi Backfire yang
Terjadi Pada Auxiliary Boiler Di Kapal MV. Spil Nirmala”, Program
Diploma IV, Program Studi Teknika, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang,
Pembimbing I: Abdi Seno, M.Si, M.Mar E, Pembimbing II: Ir. Fitri Kensiwi,
M. Pd.
Boiler merupakan salah satu mesin bantu diatas kapal yang berfungsi sebagai
permesinan bantu yang memproduksi uap panas, dimana uap panas tersebut
dimanfaatkan untuk menunjang pengoperasian kapal. Salah satu pemanfaatan
uap panas hasil produksi dari boiler adalah sebagai pemanas, baik pemanasan
untuk bahan bakar, pemanas untuk ruangan dan pemanas air yang digunakan
untuk keperluan sehari-hari diatas kapal dengan memanfaatkan tenaga uap.
Operasional kapal akan terganggu atau terhambat apabila ketel uap tidak dapat
bekerja secara optimal.
Dalam penelitian ini dimaksudkan dengan tujuan untuk mengetahui faktor,
dampak, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya
backfire. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
metode analisis data SHEL. Observasi, wawancara dan studi pustaka dilakukan
untuk mengumpulkan data. Peneliti melakukan pengujian keabsahan data
dengan metode triangulasi.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya backfire adalah karena penerapan perawatan yang tidak sesuai dengan
PMS, tidak optimalnya supporting device seperti tekanan blower yang lemah
dan pengabutan bahan bakar yang tidak sempurna, tingginya suhu kamar mesin
dan cuaca angin juga dapat mempengaruhi dari kinerja boiler, selain itu faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya backfire adalah keterbatasan pengalaman
dan pengetahuan crew terhadap permesinan diatas kapal. Berbeda jika PMS
diterapkan dengan benar pada pengoperasian, perawatan, dan perbaikan,
permesinan dapat bekerja secara optimal. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan dimana perawatan pada boiler yang seharusnya dilakukan dengan
interval tiga bulan sekali namun yang terjadi hanya dilakukan pada bulan kedua
dan ketujuh saja. Dari timbulnya permasalahan tersebut didasari pada
pengetahuan dan kesadaran crew akan pentingnya pelaksanaan PMS untuk
menghindari terjadinya kerusakan pada permesinan dan dapat bekerja secara
optimal untuk menunjang operasional kapal. Perawatan dan perbaikan terhadap
permesinan perlu dilakukan untuk menghindari kerusakan yang lebih fatal
dengan melaksanakan PMS secara terjadwal.
Specific Detail Info
//repository.pip-semarang.ac.id/4168/