INTISARI
Haryson Andhika Sianturi, 2022, NIT: 541711206407.T, “Upaya Mengurangi
Terjadinya Kecelakaan Kerja di atas kapal MV. Jales Mas”, skripsi
Program Studi Teknika, Progran Diploma IV, Politeknik Ilmu Pelayaran
Semarang, Pembimbing I: H. Mustholiq, M.M, M.Mar.E dan Pembimbing
II: Darul Prayogo, M.Pd
Kecelakaan didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tak terduga, semula
tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas
atau pekerjaan dan dapat menimbulkan kerugian baik bagi manusia. Kerugian
terpenting adalah kenyataan bahwa tenaga kerja yang dipersalahkan. Kecelakaan
bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Sedangkan kecelakaan kerja adalah
kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan dan tidak terencana yang
mengakibatkan luka, cidera dan sakit pada manusia. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan
kerja di kamar mesin dan untuk mengetahui Tindakan apa saja yang dapat dilakukan
dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Jenis metode penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini
adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan Fishbone untuk
mempermudah dalam teknik analisis data. Metode pengumpulan data yang penulis
lakukan adalah dengan cara observasi dan wawancara. Dari metode pendekatan
fishbone ini didapat untuk mengurangi kecelakaan kerja di atas kapal harus
dilaksanakannya pelatihan terhadap penting nya dalam penggunaan alat-alat
keselamatan selama melaksanakan pekerjaan di atas kapal dan pentingnya dalam
menjaga Kesehatan selama berada di kapal..
Berdasarkan dari penelitian yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan
bahwa kendala yang menghambat terlaksananya prosedur keselamatan kerja yang
berkaitan dengan pemakaian alat pelindung diri di MV. Jales Mas terdiri dari faktor
manusia yang mempunyai kebiasaan buruk melanggar prosedur, belum adanya
inspeksi dan sanksi tegas dari perusahaan terhadap pelanggar prosedur keselamatan
kerja sehingga kecelakaan sering terjadi. Selain itu, faktor alat pelindung diri juga
menghambat terlaksananya prosedur keselamatan kerja seperti belum ada jaminan
penggantian alat pelindung diri dari perusahaan apabila terjadi kerusakan dan
keterlambatan order alat pelindung diri.
