INTISARI
Anjasmara, Verdian Adhika, 541711206440 T, 2022, “Analisis Sensor Sulphur
yang tidak bekerja pada Exhaust Gas Cleaning System Di MT. PIS
Paragon”, Skripsi Program Studi Teknika, Diploma IV, Politeknik Ilmu
Pelayaran Semarang, Pembimbing Materi I: Dr. F. Pambudi Widiatmaka
S.T., M.T., Pembimbing Metodologi Penelitian dan Penulisan II:
Romanda Annas A. S.St.,M.M.
Exhaust Gas Cleaning System adalah suatu permesinan bantu yang penting
diatas kapal yang menggunakan bahan bakar dengan persentase belerang yang
tinggi. Exhaust Gas Cleaning System berfungsi sebagai sistem filtrasi gas buang
yang di hasilkan dari mesin pembakaran dalam. Pemasangan Exhaust Gas
Cleaning System bertujuan untuk mengurangi polusi udara yang berasal dari kapal
niaga. Dengan adanya alat ini perusahaan dapat menghemat biaya tanpa
mencemari lingkungan. Pada bahan bakar HSMHFO memiliki kadar belerang
yang cukup tinggi yaitu berkisar pada angka 3,5%. Kadar belerang pada gas
buang yang telah melewati Exhaust Gas Cleaning System akan berkurang hingga
kurang dari 0,5%, dengan ini kapal akan menjadi ramah lingkungan walaupun
menggunakan bahan bakar yang memiliki kadar belerang yang tinggi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor kerusakan, dampak kerusakan dan
upaya yang dilakukan untuk menangani kerusakan.
Penelitian ini dilakukan selama penulis melaksanakan praktek laut diatas
kapal MT.PIS Paragon selama kurang lebih dua belas bulan. Metode penelitian
yang digunakan penulis adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisa data
SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Treatment). Penulis juga
mengumpulkan data berdasarkan hasil observasi, wawancara dan studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab sensor sulfur tidak
bekerja adalah filter gas pada gas analyzer kotor, suplai sample gas buntu, gas
analyzer yang jarang di kalibrasi, emisi gas buang yang tinggi, kurangnya
pengetahuan crew terhadap PMS (Plan Maintenance System) EGCS. Upaya yang
dilakukan terkait dengan faktor-faktor penyebabnya adalah mengganti filter gas
yang kotor, kualitas bahan bakar yang buruk dan mengkalibrasi gas analyzer
sesuai jadwal PMS. Setelah upaya dilakukan EGCS dapat berfungsi normal
Kembali.