Abstraksi - Pada tahun 1998 Indonesia masuk daftar negara penghasil batubara terbesar, salah satunya yaitu Kalimantan Selatan. Kegiatan bongkar muat batubara yang terjadi di tengah laut atau disebut dengan ship to ship. Dalam proses pemuatan batubara pada MV. AP Slano, terdapat faktor - faktor yang meyebabkan terjadinya ketidak optimalan pada proses pemuatan batubara tersebut. Sehingga penulis melakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pemuatan batubara pada MV. AP Slano, untuk mengetahui penyebab terjadinya ketidak optimalan proses bongkar muat dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi ketidak optimalan tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan secara terperinci optimalisasi proses bongkar muat batubara Di MV. AP Slano yang di ageni oleh PT. Bahari Eka Nusantara. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, studi pustaka, dokumentasi, dan keabsahan data.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan masalah mengenai optimalisasi proses bongkar muat batubara di kapal MV. AP Slano. Penyebab ketidak optimalan proses bongkar muat batubara pada MV. AP Slano ini disebakan oleh faktor alam yang tidak mendukung, manusia, serta sarana dan prasarana yang mengalami masalah ketika proses bongkar muat sedang berlangsung. Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir masalah tersebut adalah dengan melakukan pemuatan diwaktu yang tepat, memberikan pelatihan kemali kepada para karyawan, serta menghimbau perusahaan bongkar muat untuk memperbaiki serta memperbaharui peralatan bongkar muat yang akan digunakan dilapangan agar kegiatan bongkar muat tersebut dapat berjalan dengan optimal tanpa ada hambatan.
