Abstraksi - Dalam melaksanakan proses operasional distribusi
bahan bakar minyak dan gas yang di lakukan PT. Pertamina
(Persero) Semarang di nilai belum optimal, dikarenakan masih
terdapat beberapa faktor hambatan internal maupun eksternal,
maka penulis melakukan penelitian yang membahas
permasalahan: faktor apa saja penyebab kecelakaan kerja di
kapal, dampak apa yang di alami akibat proses operasional yang
kurang optimal, dan bagaimana upaya yang di ambil PT.
Pertamina dalam menangani masalah tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif
dengan mendeskripsikan secara terperinci proses bongkar muatan
bahan bakar minyak maupun gas. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara, observasi, studi pustaka, dokumentasi, dan
keabsahan data.
Faktor-faktor penyebab kurang optimalnya proses
operasional antara lain adalah: ullage yang kurang memadahi,
kapal-kapal assist yang menunjang operasional kurang
memadahi, florate, antrian kapal, informasi kedatangan kapal
yang tidak tepat, dan kebijakan baru KKP (Kantor Kesehatan
Pelabuhan) tentang pemeriksaan di masa pandemi covid-19.
Dampak dari kurang optimalnya proses operasional adalah:
Munculnya biaya tambahan, kerugian pihak eksternal, dan
keterlambatan distribusi bahan bakar minyak dan gas di provinsi
jawa tengah. Upaya yang di lakukan untuk pengoptimalisasian
proses operasional adalah dengan: penambahan dermaga dan
tanki penimbunan baru, peremajaan kapal, penetapan minimum
flowrate, pengurangan jumblah kapal, penambahan AIS
(Automatic Identification System), dan kjordinasi dengan pihak
eksternal.