ABSTRAK
Jayanto, Wazir Naf’an 541711106363 N, 2021, “Optimalisasi Training ABK MV. Federal Kibune Dalam Perawatan Hatch Cover Guna Menunjang Operasional Bongkar Muat”, Program Diploma IV, Program Studi Nautika, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Capt. Anugrah Nur Prasetyo, M.Si., M.Mar Pembimbing II: Vega Fonsula Andromeda, S.ST., S.Pd., M.Hum.,
Dalam era globalisasi di bidang perdagangan maupun perekonomian yang berfokus pada ekspor dan impor komoditi diperlukan pendistribusian dengan sarana transportasi yang murah, aman, cepat, dan dapat mengangkut muatan dalam jumlah yang besar, sehingga kapal curah adalah alat yang paling tepat, efektif, dan efisien dalam transaksi tersebut. Hal ini sering kali terhambat karena kurang optimalnya training dan metode dalam memberikan keterampilan dan pemahaman kepada ABK(Anak Buah Kapal) pada perawatan hatch cover, padahal hatch cover adalah bagian terpenting dari ruang pemuatan karena bagian ini menentukan perbedaan kualitas kargo ketika di lokasi muat dan lokasi bongkar. Kerusakan muatan hasil pertanian yaitu gandum di kapal MV. FEDERAL KIBUNE pernah terjadi ketika penulis melakukan praktek laut dikarenakan tidak kedapnya hatch cover terhadap air laut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan penyebab dan penyelesaian masalah kurangnya pemahaman ABK dalam perawatan hatch cover serta menemukan training dan metode yang tepat dalam meningkatkan keterampilan dan pemahaman perawatan hatch cover kepada ABK agar perawatan hatch cover sesuai sasaran atau standar yang berlaku. Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Observasi, wawancara, studi pustaka, dan studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data, sedangkan untuk menguji keabsahan data, penulis menggunakan metode triangulasi sumber data.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa penyebab kurangnya keterampilan dan pemahaman ABK MV. Federal Kibune dalam perawatan hatch cover yaitu keterampilan secara teknis, wawasan dan pola pikir, kurangnya training, kebijakan perencanaan atau pengembangan yang kurang, dan kurangnya pengawasan dari perwira pada saat perawatan, maka dibutuhkan training dan metode yang tepat dalam perawatan hatch cover, yaitu dengan mengadakan safety meeting, diklat intern, tool box meeting, in house training/edukasi mengenai hatch cover, dan perlu juga dibuatkan hatch cover maintenance plan agar lebih teratur, tertib, serta berkesinambungan, sedangkan dari pihak mualim juga diperlukan yaitu pengaturan manajemen pengawasan pada saat pengoperasian dan perawatan hatch cover, dan yang terakhir yaitu melakukan evaluasi jalannya training serta menggunakan metode training demonstrasi dan contoh, simulasi, coaching, on the job, dan self learning guna menunjang operasional bongkar muat.
