Fauzi, Mavji Mochammad, 531611105915 N, 2021, “Analisis Keterlambatan
Proses Pendinginan Muatan Gas Polymer Grade Propylene di atas
LPG/C Coral Millepora”, Program Diploma IV, Program Studi Nautika,
Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Capt. Akhmad
Ndori, S.ST., M.M., M.Mar, Pembimbing II: Vega F, Andromeda. S.ST,
S. S.Pd,M.Hum.
LPG Carrier merupakan salah satu kapal yang dapat membawa
muatan gas yang berbentuk cair dibawah temperatur -48 oC. Dalam
menciptakan dan mempertahankan temperatur tersebut, LPG Carrier di
fasilitasi dengan alat reliquefaction plant. Salah satu faktor penting pada
efektifitas pembongkaran dan pemuatan adalah pada reliquefaction plant
yang mengambil peran vital dalam sukses atau tidaknya pendinginan
muatan yang dibawa kapal tersebut. Jika salah satu alat pada
reliquefaction plant mengalami kerusakan maka dapat menyebabkan
keterlambatan proses pendinginan muatan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya keterlambatan proses
pendinginan muatan gas polymer grade propylene di atas LPG/C Coral
Millepora serta menangani keterlambatan tersebut. Dalam skripsi ini,
penyebab keterlambatan pendinginan muatan serta bagaimana penanganan
yang dilaksanakan guna menangani keterlambatan pendinginan muatan
menjadi landasan bagi pemecahan masalahnya.
Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah deskriptif (segi
penyajian data) dan kualitatif (segi pengolahan data). Adapun teknik
pengolahan data berupa pendekatan terhadap obyek melalui wawancara,
observasi secara langsung terhadap subyek serta didukung kuat dengan
dokumen baik berupa foto atau dokumen paper based yang berkaitan
dengan keterlambatan proses pendinginan muatan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh penyebab terjadinya
keterlambatan proses pendinginan muatan gas polymer grade propylene
ditemukan saat kapal berlayar dari Brofjorden menuju Antwerp di atas
LPG/C Coral Millepora serta bagaimana penanganan yang dilakukan guna
menangani hal tersebut. Chief officer dan chief engineer sebagai perwira
yang bertanggung jawab langsung terhadap bongkar muat harus waspada
dengan masalah yang timbul dari alam, maupun dari reliquefaction plant
itu sendiri sehingga tidak terjadi keterlambatan proses pendinginan
muatan.
Adapun saran dari penulis bahwa kegiatan pendinginan muatan
harus dilaksanakan dengan waspada terhadap kemungkinan masalah yang
timbul dari alam maupun dari reliquefaction plant itu sendiri dan selalu
menjaga efektifitas pada reliquefaction plant tersebut supaya
keterlambatan pendinginan muatan tidak terjadi kembali.
