Randi Wibowo, 53161105955 N, 2021, “Analisis Keterlambatan Bongkar Muat Pupuk Urea Pada KM. Pusri Indonesia 1 Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang”, Program Diploma IV, Program Studi Nautika, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Capt. H. S. Sumardi, SH, MM, M.Mar., Pembimbing II: Purwantono, S.Psi, M.Pd.
Dalam proses bongkar muat tidak lepas dari penggunaan fasilitas alat bongkar muat. Fasilitas itu sangatlah berpengaruh terhadap proses bongkar muat sehingga bila terjadi masalah tehadap fasilitas bongkar muat, proses bongkar muat dapat terhambat atau terhenti. Hal ini juga dapat berpengaruh terhadap muatan yang akan dibongkar atau dimuat dapat mengalami kerusakan muatan. Untuk itu, diperlukan suatu tindakan dari perusahaan maupun anak buah kapal lainnya untuk bisa menghindari atau menanggulangi masalah yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apa saja upaya dan faktor yang bisa dilakukan untuk menghindari dan menangani setiap masalah yang menyangkut fasilitas bongkar muat sehingga tidak terjadi kerusakan muatan dan proses bongkar muat dapat berjalan dengan lancar.
Metode penelitian skripsi ini adalah kualitatif. Sumber data diambil dari data primer dan sekunder. Observasi, wawancara dan dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan sehingga didapatkan teknik keabsahan data. Teknik yang digunakan dalam pemeriksaan keabsahan data penelitian ini yaitu teknik Triangulasi. Triangulasi adalah teknik untuk menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber dari data diperoleh. Untuk karya ilmiah ini data diperoleh dari wawancara dan observasi, lalu peneliti bisa menggunakan observasi terlibat atau dokumentasi untuk triangulasi. . Proses analisis data dilakukan dengan cara induktif yaitu menganalisa data mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian. Proses ini melalui serangkaian proses pengurangan data yang tidak perlu, disederhanakan, difokuskan, diseleksi, dan menajamkan data dengan membuat sari atau abstraksi
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terjadinya keterlambatan dalam proses bongkar muat ini dikarenakan kerusakan atau kekurangan fasilitas alat bongkar muat. Kerusakan muatan pupuk urea disebabkan oleh kerusakan peralatan bongkar muat yang berdampak terhadap waktu yang diperlukan untuk bongkar muat menjadi lama. Untuk mengurangi resiko kerusakan dan kurangnya kemampuan fasilitas bongkar muat sebaiknya perusahaan mengambil langkah kebijakan mengenai pemeliharaan dan perawatan peralatan bantu bongkar muat. Untuk menghindari terjadinya kerusakan muatan pupuk urea curah yang diakibatkan oleh kerusakan peralatan bantu, hendaknya perusahaan memberikan cadangan peralatan bantu bongkar muat sehingga bila terjadi kerusakan maka dapat menggunakan fasilitas cadangan tersebut sehingga tidak memperpanjang jangka waktu bongkar muat tanpa harus menunggu perbaikan fasilitas yang rusak.