Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
Optimalisasi Penggunaan Safety Equipment dalam Pelaksanaan Bunker Operation di MT. B Ace
Collection Location
Repository PIP Semarang
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
MUHAMMAD IVANDYNO, DWIDA PUTRA
Subject(s)
Nautika
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
Publisher
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Putra, Muhammad Ivandyno Dwida 531611106033 N, 2021, “Optimalisasi
penggunaan safety equipment dalam pelaksanaan bunker operation di MT.
B Ace”. Program Diploma IV, Program Studi Nautika, Politeknik Ilmu
Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Capt. Samsul Huda, MM, M. Mar. Dan
Pembimbing II: Ir. Fitri Kensiwi, M.Pd.
Bunker merupakan sebuah kegiatan di atas kapal yang dilakukan oleh
kapal dengan kapal ataupun kapal dengan tongkang. Bunker sendiri merupakan
kegiatan unroutine yang dilakukan oleh kapal sesuai dengan kebutuhan bahan bakar
yang dibutuhkan oleh kapal. Yang dimaksud dengan bunker adalah bahan bakar
atau minyak pelumas yang dibawa oleh sebuah kapal dan di transfer ke kapal lain
untuk digunakan sebagai bahan bakar pengoperasian permesinan kapal. Proses
bunkering kapal atau proses pengisian bahan bakar baik itu dari kapal ke kapal
maupun tongkang ke kapal memiliki tingkat bahaya yang tinggi, maka dari itu
diperlukan tata cara yang tepat benar sesuai dengan SOLAS (Safety Of Life At Sea)
1974 khususnya SOLAS chapter 3 yang mengatur tentang safety equipment dan
salah satunya adalah life saving appliances yang berisi tentang penempatan dan
pengoperasian alat-alat keselamtan yang harus ada di kapal. Alat-alat keselamatan
merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat melakukan suatu pekerjaan
diatas kapal.untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
disekelilingnya. Setiap kapal memliki alat- alat keselamatan yang wajib ada sesuai
dengan peraturan internasional SOLAS (Safety Of Life At Sea) 1978. Keselamatan
kerja mempunyai tujuan untuk mengurangi atau menghindari terjadinya kecelakaan
dan meminimalisir dampak atau akibat yang ditimbulkan. Komponen utama dalam
keselamatan kerja adalah pengetahuan mengenai pemakaian safety equipment.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, observasi, wawancara
dan studi pustaka dilakukan untuk mengumpukan data. Untuk menguji keabsahan
data, peneliti kemudian melakukan triangulasi metode. Data yang sudah teruji
keabsahannya dianalisis dengan menggunakan fishbone diagram.
Analisis data menghasilkan simpulan bahwa faktor penghambat tidak
optimalnya penggunaan safety equipment pada saat pelaksanaan bunker operation
yang paling mendasar yaitu kurangnya pelaksanaan safety meeting, safety induction
dan familiarisasi di atas kapal. Serta equipment yang ada di MT. B Ace beberapa
mengalami kerusakan, yang disebabkan kurang adannya maintenance dari kapal
maupun dari perusahaan. Upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan
penggunaan safety equipment adalah dengan pelaksanaan safety meeting, safety
induction dan familiarisasi.
Specific Detail Info
//repository.pip-semarang.ac.id/3163/