Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
ANALISIS KEBOCORAN SCRUBBER YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN PEMBAKARAN PADA INERT GAS GENERATOR DI VLGC. PERTAMINA GAS 1
Collection Location
Repository PIP Semarang
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
RIDWAN NUR, AZIZ
Subject(s)
Teknika
Skripsi
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
Publisher
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
INTISARI
Ridwan Nur Azis, NIT: 531611206187 T, “Analisis Kebocoran Scrubber Yang Menyebabkan Kegagalan Pembakaran Pada Inert Gas Generator Di VLGC. PERTAMINA GAS 1”. Skripsi Program Studi Diploma IV Teknika, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Achmad Wahyudiono, M.M, M.Mar.E., Pembimbing II: Romanda Annas Amrullah, S.ST,M.M.
Pembangkit gas lembam (Inert gas generator) merupakan pesawat bantu di kamar mesin yang sangat berperan penting dalam proses bongkar muat di kapal tanker yang berfungsi menghasilkan gas lembam untuk disalurkan ke tangki-tangki muatan untuk tujuan mengurangi kadar oksigen didalam tangki sehingga meminimalisir terjadinya segitiga api di dalam tangki tersebut. Permasalahan yang penulis ambil dengan menggunakan rumusan masalah sebagai berikut, apa penyebab kebocoran ruang bakar (combustion chamber) inert gas generator, apa dampak kebocoran ruang bakar (combustion chamber) inert gas generator, serta bagaimanakah upaya untuk mencegah kebocoran pada combustion chamber inert gas generator.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab kebocoran pada bagian ruang bakar (combustion chamber) IGG, dan kebocoran tersebut diakibatkan karena umur/jam kerja combustion chamber yang sudah terlalu tua/lama, serta surat perawatan (service letter) IGG tidak ada lagi dikapal sehingga para masinis mengalami kebingungan tentang perawatan IGG tersebut.
Upaya yang harus dilakukan untuk mecegah kebocoran pada ruang bakar (combustion chamber) IGG yaitu dengan dilakukan penggantian combustion chamber IGG sesuai dengan jam kerjanya dan sesuai ketentuan maker, serta permintaan kepada perusahaan untuk pengadaan kembali surat perawatan (service letter) IGG agar masinis dapat melakukan perawatan sesuai PMS dan SOP yang baik dan benar.
Specific Detail Info
//repository.pip-semarang.ac.id/3074/