INTISARI
Yegar sahaduta, 2020, NIT: 51145425 T, “Analisis Terjadinya Getaran pada
Sea Water Pump di MV. Oriental Ruby” skripsi Program Studi Teknika,
Program Diploma IV, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing
I: Agus Hendro Waskito, MM. M,Mar.E. Pembimbing II: Romanda
Annas A., S.ST,MM
Sea water pump merupakan pesawat bantu yang mempunyai peran penting
untuk sistem pendinginan di kapal. Sea water pump berfungsi untuk memompa air
laut menuju ke central cooling guna mendinginkan air tawar sehingga temperatur
tetap setabil dan sistem pendinginan di atas kapal tidak terganggu. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya masalah pada sea water pump.
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah
deskriptif kualitatif. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam skripsi
ini adalah teknik analisis Fishbone , teknik analisa data digunakan untuk
membahas masalah yang ada pada sea water pump, serta dampak dan upaya yang
dilakukan untuk menyelesaikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
getaran pada sea water pump.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di kapal dapat
disimpulkan bahwa penyebab terjadinya getaran pada sea water pump
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu rusaknya karet coupling, Rusaknya
bearing pompa, Keterlambatan pengiriman sparepart dari perusahaan, Perawatan
yang tidak sesuai dengan PMS (Plane Maintenance System), Kinerja engginer
kurang optimal. Adapun dampak dari faktor adalah Terjadinya getaran dan suara
bising pada sea water pump, Tekanan pada sea water pump menjadi menurun,
Terlambatnya pengiriman sparepart untuk perawatan dan perbaikan, Penurunan
kinerja sea water pump yang dimaksud adalah amphere sea water pump menjadi
menurun, Timbulnya kerusakan-kerusakan pada sea water pump dan berdampak
pada condite engginer. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi getaran
yang tidak normal pada sea water pump adalah Memperhatikan (Alignment for
flexible) serta mengganti karet coupling yang baru, Melakukan perawatan dan
penggantian bearing yang baru, Meminta sparepart yang lebih banyak supaya
bisa menyimpan sparepart yang lebih untuk antisipasi keterlambatan supply
sparepart dari perusahaan, Melakukan perawatan sesuai dengan PMS (Plane
Maintenance System), Melakukan tool box meeting sebelum pekerjaan di mulai.
