Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
OPTIMALISASI PENERAPAN SNAP BACK ZONE GUNA KESELAMATAN SAAT PROSES BERTHING DAN UNBERTHING DI MV. MDM BROMO
Collection Location
Repository PIP Semarang
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
ENRICO, JORDAN REZA NANDA
Subject(s)
Nautika
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
Publisher
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
ABSTRAKSI
Enrico Jordan Reza Nanda, 2020, NIT : 531611105996 N : ”Optimalisasi
Penerapan Snap Back Zone Guna Keselamatan Saat Proses Berthing dan
Unberthing di MV. MDM Bromo”, Skripsi Program Nautika, Program
Diploma IV, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing : (I) Capt.
Dwi Antoro, M.Mar, M.M. (II) Darul Prayogo, M.Pd.
Snap back zone adalah zona batas kibasan tali putus akibat energy kinetic
yang ditimbulkan oleh tegangan tali itu sendiri, marking snap back zone berfungsi
untuk tanda dalam batas jarak aman ketika melaksanakan mooring operation dalam
menyandarkan kapal di pelabuhan, menggunakan dasar ini penulis merumuskan
masalah bagaimana penerapan snap back zone, kendala-kendala saat menerapkan
snap back zone, upaya mengatasi kendala-kendala saat menerapkan snap back
zone. Dalam penulisan Skripsi ini, penulis menjabarkan tentang teori-teori yang
digunakan dalam pembuatan laporan penelitian dan sebagai landasan untuk
memecahkan masalah yang ada dalam proses penelitian.
Penulis menggunakan pendekatan dalam penelitian ini yaitu metode
kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan yang didapat dari
perilaku dari orang-orang yang diamati dan teknik analisa data menggunakan
reduksi data untuk menyimpul dan memfokuskan hasil pemecahan masalah, untuk
pengumpulan data penulis menggunakan pendekatan dengan wawancara dan
observasi di lokasi penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan masalah mengenai penerapan
snap back zone pada MV. MDM Bromo belum terlaksana dengan benar
dikarenakan tidak adanya marking pada forecastel dan poop deck sebagai garis
pembatas ketika terjadi tali putus pada saat proses mooring operation dan juga
ditemukan kendala-kendala meliputi pengetahuan crew yang kurang juga tidak
berkompeten, metode pengecatan yang salah dalam perawatan marking dan
kurangnya koordinasi pada pihak kapal dan perusahaan. Hal tersebut menimbulkan
kecelakaan kerja ketika penyandaran di pelabuhan Phu my, Vietnam.
Dalam hal ini disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan untuk
mengoptimalkan penerapan snap back zone saat berthing dan unberthing adalah
meningkatkan pengetahuan crew tentang snap back zone dengan safety meeting,
memberikan pelatihan dan pengarahan pada crew dalam perawatan snap back zone
dengan metode yang benar, meningkatkan koordinasi antara pihak kapal dan
perusahaan agar selalu terkoordinasi dengan benar untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja.
Specific Detail Info
//repository.pip-semarang.ac.id/2837/