Intisari- Penanganan kebakaran di atas kapal harus
dilaksanakan secara cepat, tepat dan sistematis sesuai dengan
Standart Operational Prosedure yaitu SOLAS 74, ISM, dan
OAK SMS yang diberlakukan oleh perusahaan. Kebakaran
yang terjadi di Workshop Engine Room MV. Federal Kibune
pada saat sandar di pelabuhan merupakan kebakaran skala
kecil yang dapat dipadamkan oleh orang yang pertama kali
melihat. Namun karena oiler jaga tidak dapat mengatasinya
maka dengan cepat kebakaran membesar didukung dengan
faktor lain. Akibatnya api membesar dan membahayakan
keselamatan crew kapal dan merusak konstruksi kapal
terutama bagian Workshop Engine Room.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang
menyebabkan crew kapal lambat dalam menangani
kebakaran, mengetahui dampak dari penanganan kebakaran
yang lambat, dan mengetahui bagaimana upaya untuk
mengoptimalkan penerapan penanganan kebakaran MV.
Federal Kibune pada saat sandar. Metode penelitian skripsi
ini adalah deskriptif kualitatif dengan analisis fishbone.
Sumber data diambil dari data primer dan sekunder dan
teknik pengumpulan data dengan menggunakan riset
lapangan yang meliputi wawancara, observasi, dan
dokumentasi sehingga didapatkan teknik keabsahan data.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penyebab
lambatnya penanganan kebakaran pada saat sandar adalah
pengetahuan crew yang belum maksimal tentang penggunaan
FFA, kesigapan dan tanggung jawab crew kapal,
misscommunication dan terlambat dalam meminta bantuan
tim pemadam dari port authority. Dampak yang ditimbulkan
dari kebakaran tersebut adalah rusaknya kontruksi kapal
bagian Workshop Engine Room dan kerugian bagi pihak
perusahaan. Upaya untuk mengoptimalkan penanganan
kebakaran yaitu melakukan fire drill baik di darat maupun
di laut sesuai jadwal pelatihan dan memberikan pengetahuan
kepada crew secara intensif.