ABSTRAKSI
Maulana Adha, NIT: 531611105950 N, 2020, “Penumpukan Posisi Rantai
Jangkar saat Heaving Up pada Chain Locker di MT. Geger Lintang”,
Skripsi Program Studi Diploma IV, Program Studi Nautika, Politeknik
Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Slamet Riyadi, M.Si., M.Mar.,
Pembimbing II: Daryanto, SH, MM.
. Ketika penulis melakukan praktek laut di Kapal MT. Geger
Lintang, ditemukan adanya masalah atau kendala saat proses Heaving Up,
dimana terdapat kendala di Chain Locker dimana rantai jangkar tertumpuk
di satu titik yang mengakibatkan jangkar tidak bisa masuk ke ulup jangkar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab
terjadinya penumpukan posisi rantai jangkar yang menghambat proses
olah gerak saat heaving up jangkar, mengetahui dampak yang ditimbulkan
dari penumpukan posisi rantai jangkar yang menumpuk satu titik pada
chain locker, dan untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan saat
operasi heaving up jangkar ketika kapal akan sandar di pelabuhan .
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui
fishbone analisis.
Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi penumpukan rantai jangkar yang terhambat di chain locker
saat heaving up. meliputi perawatan yang tidak sesuai Standard
Operasional Procedure (SOP), wildcat pada windlass mengalami keausan,
dan faktor alam. Adapun dampak yang ditimbulkan dari ausnya wildcat
adalah terhambatnya rantai jangkar pada wildcat saat proses heaving up,
keterlambatan saat proses sandar di dermaga, dan terbatasnya olah gerak
kapal saat keadaan darurat. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
penumpukan posisi rantai yang menghambat proses heaving up maupun
lego jangkar antara lain dengan mengurangi tegangan pada rantai pada saat
heave up jangkar dan penambahan stripper bar.
Guna meminimalisir dampak penumpukan posisi rantai jangkar
yang menumpukan satu titik di chain locker yang menghambat olah gerak
saat akan sandar di kapal MT. Geger Lintang, penulis menyarankan agar
dilakukan perawatan rutin dan berkala sesuai dengan instruction manual
book, pelaksanaan evaluasi oleh crew yang menangani langsung
perawatan wildcat pada mesin bantu windlass. Selain itu, perlu adanya
pelaksanaan re-build atau pengelasan untuk penambahan pelat besi pada
bagian wildcat yang mengalami kendala