Abstraksi- Perkembangan angkutan laut dalam negeri cukup
pesat yang ditandai dengan banyaknya permohonan dalam rangka
sertifikasi kapal. Sebagaimana kita ketahui bahwa tuntutan para
peyedia jasa angkutan laut berkembang dengan pesat pada tahuntahun terakhir ini sehingga pemerintah perlu meningkatkan
pelayanan dalam pemeriksaan kapal guna menjamin keselamatan
kapal. Kecelakaan kapal terjadi lagi di perairan Indonesia
melibatkan KMP Windu Karsa Dwitya dan KMP Virgo 18 di
penyeberangan Merak-Bakaheuni. Tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk megetahui prosedur pemeriksaan kapal yang benar
dan sesuai prosedur dan mengetahui dampak jika pemeriksaan
kapal docking oleh Marine Inspector di KSOP Kelas I Banten
tidak optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang
diamati. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data menggunakan
beberapa metode pengumpulan data antara lain Observasi,
Wawancara, Studi Dokumentasi dan Studi Pustaka. Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan masalah mengenai prosedur
pemeriksaan kapal yang benar dan sesuai prosedur yaitu sesuai
dengan buku saku pemeriksaan kapal dan buku pedoman teknis
keselamatan transportasi laut yang disahkan Direktorat Jendral
Perhubungan Laut dan Direktorat Perkapalan dan Kepelautan.
Dampak yang dapat terjadi jika pemeriksaan kapal docking tidak
optimal yaitu kapal bisa mengalami kecelakaan. Karena
pemeriksaan sangat berpengaruh pada pemenuhan kelaiklautan
kapal yang sedang docking.
