Prosiding, proses pelaksanaan bongkar muatan
diharapkan dapat berhasil dengan baik dan berjalan
dengan lancar, namun pada kenyataannya terdapat faktorfaktor
yang
menyebabkan
terlambatnya
proses
bongkar.
Untuk
itu
para
perwira
kapal
dituntut
untuk
memiliki
pengetahuan
yang
memadai
baik
secara
teori
maupun
praktek
tentang
jenis-jenis
muatan, perencanaan
pemuatan, sifat dan kualitas barang yang akan di muat,
perawatan muatan, penggunaan alat bongkar muat dan
ketentuan lain yang menyangkut masalah keselamatan
kapal dan muatan. Tujuannya untuk mengetahui faktor
yang menyebabkan keterlambatan di MV. KT 02 pada saat
proses bongkar dan untuk mengetahui upaya yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya keterlambatan
proses bongkar muatan clinker.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi
yang berhubungan dengan penanganan muatan terutama
pada saat proses bongkar.
Dari hasil penelitian tersebut dapat diperoleh data tentang
faktor penyebab keterlambatan proses bongkar muatan
curah clinker yaitu kejadian putusnya wire crane kapal,
patahnya penyanggah roller belt dan as roller belt conveyor,
operator crane yang kurang terampil, kurangnya
pengawasan petugas jaga saat proses bongkar. Maka untuk
menanggulangi hal tersebut dibutuhkan adanya kerja
sama yang baik ditunjang dengan pengawasan yang
optimal serta perawatan alat bongkar muat yang rutin.