Abstraksi, Transportasi laut dipandang sebagai sarana
yang paling efektif dalam menjawab tingginya permintaan
suatu komoditas. Perkembangan industri 4.0 dan
masyarakat 5.0 berpengaruh besar terhadap pertumbuhan
ekonomi sebuah negara. Pemuatan dan pembongkaran
muatan harus berjalan dengan baik, sehingga diperlukan
upaya untuk memastikan pelaksanaannya. Keterlambatan
membongkar muatan yang disebabkan kebocoran
hydraulic. Nahkoda dan Perwira jaga sebagai pihak yang
lebih berpengalaman, diharapkan dapat melakukan upaya
untuk mencegahnya. Mengkoordinasikan kerja pada saat
pembongkaran muatan menunjukkan bahwa kapal telah
mengikuti prosedur dan upaya-upaya untuk memperbaiki
kebocoran hydraulic.
Metode yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis
masalah adalah metode fishbone analysis. Data-data
penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder,
sedangkan pengumpulan data diperoleh dari pengamatan,
wawancara, deskriptif dan kepustakaan. Fishbone analysis
bertujuan sebagai upaya yang dilakukan untuk merubah
data hasil dari sebuah penelitian menjadi informsi lebih
sederhana, agar mudah digunakkan untuk mengambil
kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, perawatan hydraulic lebih
ditingkatkan dan pengadaan spare part terus diupayakan
oleh pihak kapal. Disamping itu, management perusahaan
juga mempengaruhi kinerja crew di atas kapal sehingga
perlu adanya pembenahan dalam management perusahaan
terhadap kapal.