Abstraksi, Pengangkutan MTBE yang banyak difungsikan
sebagai octane booster oleh industri perminyakan melalui
laut penulis temukan di Pelabuhan Kuantan, Malaysia dan
Pelabuhan Singapore. Terdapat perbedaan implementasi
prosedur memuat terkait policy dari masing-masing
pelabuhan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan
prosedur pemuatan di Pelabuhan Kuantan yang tidak
diterapkan di Pelabuhan Singapore, faktor penyebab
terjadinya perbedaan, serta upaya untuk mengurangi
perbedaan prosedur pemuatan.
Metode penelitian menggunakan pendekatan analisis
deskriptif, dengan teknik analisis data komparatif,
membandingkan prosedur pemuatan di dua pelabuhan,
kemudian dapat digeneralisasikan perbedaan signifikan
terdapat perlakuan Nitrogen Purging pra-memuat di
Pelabuhan Kuantan.
Perlakuan Nitrogen Purging pra-memuat dominan untuk
alasan keamanan, dan quality control. Hal yang perlu
diperhatikan pihak pengangkut adalah permintaan dan
karakteristik yang disyaratkan oleh shipper, atas
persetujuannya dengan consignee. Disyaratkannya
Nitrogen Purging pra-memuat, seperti di Pelabuhan
Kuantan, dapat menjadi alternatif dari perusahaan
pelayaran untuk memilih nominasi serupa, meminimalisir
kemungkinan kerusakan cargo selama pengangkutan
sehingga menimbulkan claim yang dapat merugikan
perusahaan pelayaran.