Abstraksi, dalam melaksanakan perawatan peralatan alat lashing ada beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu kurangnya perawatan alat lashing di MV. Meratus Project 1 karena keterlambatan pemberian grease sehingga turnbuckle tidak dapat berulir dengan lancar dan menjadi tidak kencang dapat menghambat kelancaran proses bongkar muat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, kualitatif dengan menggunakan analisa data fishbone untuk menjabarkan kendala-kendala yang terjadi. Adapun sumber data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kurang optimalnya proses bongkar muat dipengaruhi dari managemen peralatan yang kurang baik dan kurangnya upaya-upaya dari crew kapal dan sering mengabaikan dalam hal perawatan alat lashing. Untuk itu hendaknya perawatan terhadap peralatan lashing dilakukan secara rutin dan terjadwal dan perlunya meningkatkan kesadaran dan pemahaman crew kapal untuk melakukan perawatan peralatan lashing