ANALISA WAKTU TIDAK BEROPERASI (NOT OPERATION TIME)
AWAL KEGIATAN BONGKAR MUAT UNTUK MEMPERCEPAT
WAKTU SANDAR (BERTHING TIME) DI PT. TERMINAL TELUK
LAMONG SURABAYA
ABSTRAK
Victor Febrian Wira Pratama, 52155896 K, 2019 : “Analisa Waktu Tidak
Beroperasi (Not Operation Time) Awal Kegiatan Bongkar Muat Untuk
Mempercepat Waktu Sandar (Berthing Time) Di PT. Terminal Teluk
Lamong Surabaya”, Program Diploma IV, Skripsi Ketatalaksanaan
Angkutan Laut dan Kepelabuhanan, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang,
Pembimbing I: Dr. Winarno, S.ST, M.H, Pembimbing II: Henny Wahyu
W., M.Pd.
Pada saat kegiatan awal bongkar muat di PT. Terminal Teluk Lamong ada
berbagai Faktor yang mempengaruhi kelancaran dan ketepatan waktu sandar
(Berthing Time) seperti terjadinya waktu tidak beroperasi (Not Operation
Time) yaitu waktu yang tidak optimal sebelum kapal melakukan kegiatan
bongkar muat dan akan berdampak terjadinya jeda waktu tunggu kapal di
dermaga, baik atau tidaknya sistem manajemen transportasi sebuah terminal
petikemas dapat dilihat dari waktu tunggu sebuah kapal untuk merapat ke
dermaga, semakin banyak waktu yang dibutuhkan sebuah kapal untuk merapat
berarti sistem menajemen transportasi terminal petikemas tersebut masih
kurang baik, sebaliknya bila semakin sedikit waktu yang diperlukan oleh
sebuah kapal untuk merapat tanpa harus memuang waktu untuk menunggu.
Berarti sistem menajemen transportasi terminal petikemas tersebut sudah baik.
Metode penelitian yang deskriptif kualitatif, metode penyusunan data
dilakukan dengan cara metode pengamatan/observasi, wawancara, studi
dokumentasi, studi pustaka, teknik analisa data yang digunakan melalui
inventarisasi data, reduksi data, dan menarik kesimpulan.
Kegiatan lashing/unlashing, pemasangan gangway, menunggu kapal
sandar sempurna, kesiapan alat pendukung kegiatan bongkar muat, menunggu
dokumen dan persetujuan agent/pihak kapal di pelabuhan merupakan faktor
terjadinya (Not Operation Time) yang membuat kapal menjadi lebih lama
menunggu untuk memuat atau membongkar barang, agar pelayanan terminal
teluk lamong tergolong prima perlu adanya peningkatan pelayanan dan
koordinasi yang lebih baik lagi antara pihak kapal dan vessel foreman apabila
kapal sudah siap untuk dikerjakan, dan peningkatan kedisiplinan pekerja
sehingga Sumber Daya Manusia di Terminal Teluk Lamong lebih cekatan di
bidangnya masing-masing.
ABSTRACT
Victor Febrian Wira Pratama, 52155896 K, 2019: "Analysis Not Operation
Time Of Early Loading And Discharging Activity For Accelerate
Berthing Time In PT. Terminal Teluk Lamong Surabaya", Diploma IV
Program, Minithesis of Port and Shipping Department, Semarang
Merchant Marine Politechnic, 1st Advisor : Dr. Winarno, S.ST, M.H, 2nd
Advisor : Henny Wahyu W., M.Pd.
When starting loading and discharging activity in PT. Terminal Teluk
Lamong there are several factor that influence fluency and accuracy of
berthing time such as not operation time. Not operation time is the time that
not optimal before vessel loading and discharging and would have an impact
in waiting time. The quality of transportation management in container yard
can be seen from waiting time when vessel move closer to jetty, if the vessel
need more time for move closer to jetty its mean the transportation
management in container yard is not good enough, otherwise if the vessel need
short time for move closer to jetty without waiting time its mean the
transportation management in container yard is good.
A descriptive qualitative research methods, the method of compiling the
data is done by the method of observation , interview, documentation,
literature, technical data analysis by inventory data, reduction of the data and
draw a conclusion.
Lashing/unlashing activity, the gangway installation, waiting for berthing
vessel, readiness of supporting tools to loading and discharging activity,
waiting for document and approval from agent/representative vessel at the port
is the factor of Not Operation Time that affect the waiting time to loading and
discharging activity. In order to be prime classified, Terminal Teluk Lamong
necessary to improve services and better coordination between vessel
representative and vessel foreman if the vessel is ready and also increase
employee discipline so that human resources in Teluk Lamong Yard more
diligent in their job position.