Abstraksi - Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mengalami gangguan keamanan dimana terjadi penyelundupan senjata api yang dilakukan oleh oknum penumpang kapal yang dimiliki PT. Pelni dan terjadi pada momen mudik lebarang tahun 2018. Hal itu menunjukan bahwa sistem keamanan di Pelabuhan Tanjung Emas belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Port Facility Security Officer (PFSO) dalam menangani gangguan keamanan di area ISPS Code Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, untuk mengetahui kendala dan upaya yang dilakukan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dalam menangani gangguan keamanan di area ISPS Code. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu riset pustaka, wawancara serta dokumentasi. Dari analisis masalah tersebut penelitian menyimpulkan bahwa PFSO telah melaksanakan fungsinya dengan baik sesuai aturan ISPS Code walaupun terdapat kurangnya fasilitas pendukung keamanan. Terdapat kendala yang dihadapai Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dalam menangani gangguan keamanan yaitu, alat X-Ray yang tidak terdapat di area keberangkatan dermaga penumpang internasional serta pos petugas keamanan dan pagar pembatas yang tidak memenuhi standar. Upaya yang dilakukan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dalam mengatasi kendala tersebut yaitu, melakukan pemeriksaan penumpang menggunakan alat manual di area keberangkatan terminal penumpang internasional, melakukan penambahan jumlah petugas keamanan pada pos jaga yang tidak memenuhi standar, dan menambahkan kawat berduri di atas pegar pembatas yang tidak memenuhi standar.