Abstraksi, tujuan utama para penumpang yaitu pelaksanaan
embarkasi dan debarkasi yang cepat dan aman serta
lancar. Upaya tersebut di maksudkan agar kapal dan muatan
serta keselamatan para penumpang bisa terjamin saat proses
embarkasi dan debarkasi. Sewaktu di pelabuhan Tanjung Perak
Surabaya proses embarkasi dan debarkasi yang terjadi di kapal
KM. DOBONSOLO kurang efisien, manajemen untuk mengatur
penumpang yang akan naik dan turun, serta kurangnya fasilitas
yang memadai di terminal pelabuhan.Sehingga para penumpang
saling berdesakkan dan dapat mengakibatkan atau
membahayakan jiwa para penumpang tersebut. Sedangkan
sebagai penyedia sarana transportasi PT. PELNI pun tidak
meningkatkan pelayanan–pelayanan diatas kapal, bahkan
terkesan hanya mencari keuntungan tanpa memperdulikan
kualitas pelayanan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan,
menunjukkan beberapa faktor-faktor yang menghambat jalannya
proses embarkasi dan debarkasi penumpang. Faktor-faktor
tersebut adalah maraknya pedagang asongan dan tidak tertibnya
buruh-buruh bagasi dalam pengangkutan barang milik
penumpang, merebaknya pengantar dan pengunjung yang tidak
mengindahkan peraturan serta pengumuman yang telah
dilakukan oleh pihak kapal sehingga terkadang mereka terbawa
dalam pelayaran yang sering disebut Penumpang Tanpa Tiket
(PTT), keterlambatan kapal sewaktu tiba di pelabuhan tujuan
juga termasuk salah satu faktornya, faktor terakhir adalah
barang bawaan penumpang yang berlebih (Over Baggage).
Dengan meningkatkan kerja sama yang baik antara petugas darat
dan petugas kapal sehingga dapat mendukung kelancaran proses
embarkasi dan debarkasi. Ini adalah salah satu upaya yang
dilakukan oleh pihak kapal dan petugas darat.