Abstraksi-Untuk kelancaran jalannya sebuah mesin
diesel yang digunakan sebagai tenaga penggerak di kapal
maka membutuhkan pendinginan yang sempurna. Karena
dalam ruang pembakaran sebuah motor diesel
menghasilkan suhu yang sangat tinggi pada waktu
pembakaran. Namun di kapal MT. Gas Maluku pada saat
berlayar temperatur pendingin mesin induk mengalami
peningkatan berlebih. Peningkatan tersebut terjadi karena
adanya komponen pendingin mesin induk yang mengalami
kerusakan sehingga kinerja mesin induk tidak optimal
pada saat melakukan pelayaran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Hazop dan SWOT, dimana Metode Hazop digunakan
untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kerusakan
dan dampak dari meningkatnya temperatur air pendingin
mesin induk sedangkan metode SWOT digunakan untuk
pemecahan masalah.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan
bahwa meningkatnya temperature air pendingin mesin
induk adalah karena retaknya cylinder liner. Sedangkan
penyebab kerusakan pada cylinder liner tersebut
diakibatkan oleh kurangnya perawatan mesin induk.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut agar pendinginan
manjadi optimal perlu di adakan penggantian pada
cylinder liner mesin induk yang mengalami kerusakan
serta melakukan perawatan sesuai prosedur manual book
mesin induk yang ada agar pendinginan bekerja secara
optimal.