Pada prinsipnya semua kapal dalam melaksanakan pemuatannya, tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh dari pelashingan yang tidak sesusai dengan prosedur terhadap keselamatan muatan, dan untuk mengetahui cara melakukan pelashingan muatan yang baik dan aman. Terutama dalam hal masalah lashing muatan selama pelayaran harus benar-benar diperhatikan. Penulis memiliki rumusan masalah yaitu tentang pengaruh jika lashing container tidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur terhadap keselamatan muatan dan upaya-upaya apa saja yang dilakukan agar pelaksanaan pelashingan berjalan dengan baik dan aman.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan dua analisis yaitu fishbone dan Fault Tree Analysis (FTA). Fishbone Analysis digunakan untuk mengetahui apa pengaruh pelashingan yang tidak sesuai dengan prosedur terhadap keselamatan muatan, dan metode Fault ree Analysis (FTA) digunakan untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan agar pelaksanaan pelashingan berjalan dengan baik dan aman. Data-data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder sedangkan metode pengumpulan data diperoleh dari Observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor utama yang menyebabkan pelashingan yang tidak sesuai prosedur terhadap keselamatan muatan yaitu karena terbatasnya alat lashing yang ada di kapal, dan dari faktor di atas memiliki beberapa pengaruh yaitu mengakibatkan kerusakan muatan dan muatan dapat jatuh ke laut. Upaya-upaya yang dilakukan agar pelaksanaan pelashingan berjalan dengan baik dan aman di antaranya adalah, Pengawasan berkala oleh perwira jaga saat proses lashing, Familiarisasi dan safety meeting prosedur lashing terhadap para buruh, Melakukan perawatan dan pemeliharaan alat lashing, Melakukan koordinasi dengan perusahaan.