ABSTRAKSI
Febri Wijayanto, 2019, NIT : 51145212 N, “Optimalisasi inert gas system guna
mencegah timbulnya ledakan di dalam tangki akibat konsentrasi oksigen
yang terlalu tinggi di kapal MT. Gede”, Program Studi Diploma IV,
Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Capt. H. Agus
Subardi, M.Mar, Pembimbing II : Poernomo Dwi Atmojo, MH.
Inert gas adalah gas atau campuran gas yang tidak mengandung cukup
oksigen untuk pembakaran hidrokarbon misalnya gas buang boiler . Peraturan
Internasional mengatur mengenai persyaratan untuk kapal tanker dengan bobot
mati diatas 20.000 ton harus dilengkapi dengan inert gas sistem, dimana fungsi
inert gas sistem tersebut salah satunya adalah bekerja menghilangkan atau
mengurangi kadar oksigen dalam tangki hinggga batas aman. Dari uraian
tersebut, masalah yang dapat disimpulkan adalah apa akibat yang akan terjadi jika
inert gas system tidak optimal dan bagaimana mengoptimalkan inert gas system
dalam penanganan muatan minyak mentah di MT. Gede.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan
deskriptif. Data-data penelitian diperoleh dari data menurut sumbernya (data
primer dan data sekunder) dan data menurut jenisnya, sedangkan metode
pengumpulan data diperoleh dari wawancara, observasi dan studi pustaka.
Dari hasil analisis penelitian penulis mendapatkan pemecahan masalah
yang disimpulkan. Pengoptimalan penggunaan inert gas sistem untuk dalam
penanganan muatan minyak mentah di MT. Gede adalah dengan cara familirisasi
sistem ini kepada awak kapal sehingga meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman awak kapal dalam mengoperasikan inert gas sistem sehingga dapat
memaksimalkan pemakaiannya dalam menunjang proses bongkar muat dan dari
segi aspek keselamatan dapat terlaksana. Selain itu untuk mencegah terjadinya
kebakaran atau ledakan dalam tangki muat adalah kalau salah satunya dari ketiga
unsur segitiga api (fire triangle) tidak ada atau tidak memenuhi persyaratan
jumlah atau kadarnya. Hal ini dapat terlaksana apabila inert gas sistem
dioperasikan sesuai prosedur dengan keterampilan awak kapal.
ABSTRAKSI
Febri Wijayanto, 2019, NIT : 51145212 N, “Optimalisasi inert gas system guna
mencegah timbulnya ledakan di dalam tangki akibat konsentrasi oksigen
yang terlalu tinggi di kapal MT. Gede”, Program Studi Diploma IV,
Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Capt. H. Agus
Subardi, M.Mar, Pembimbing II : Poernomo Dwi Atmojo, MH.
Inert gas adalah gas atau campuran gas yang tidak mengandung cukup
oksigen untuk pembakaran hidrokarbon misalnya gas buang boiler . Peraturan
Internasional mengatur mengenai persyaratan untuk kapal tanker dengan bobot
mati diatas 20.000 ton harus dilengkapi dengan inert gas sistem, dimana fungsi
inert gas sistem tersebut salah satunya adalah bekerja menghilangkan atau
mengurangi kadar oksigen dalam tangki hinggga batas aman. Dari uraian
tersebut, masalah yang dapat disimpulkan adalah apa akibat yang akan terjadi jika
inert gas system tidak optimal dan bagaimana mengoptimalkan inert gas system
dalam penanganan muatan minyak mentah di MT. Gede.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan
deskriptif. Data-data penelitian diperoleh dari data menurut sumbernya (data
primer dan data sekunder) dan data menurut jenisnya, sedangkan metode
pengumpulan data diperoleh dari wawancara, observasi dan studi pustaka.
Dari hasil analisis penelitian penulis mendapatkan pemecahan masalah
yang disimpulkan. Pengoptimalan penggunaan inert gas sistem untuk dalam
penanganan muatan minyak mentah di MT. Gede adalah dengan cara familirisasi
sistem ini kepada awak kapal sehingga meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman awak kapal dalam mengoperasikan inert gas sistem sehingga dapat
memaksimalkan pemakaiannya dalam menunjang proses bongkar muat dan dari
segi aspek keselamatan dapat terlaksana. Selain itu untuk mencegah terjadinya
kebakaran atau ledakan dalam tangki muat adalah kalau salah satunya dari ketiga
unsur segitiga api (fire triangle) tidak ada atau tidak memenuhi persyaratan
jumlah atau kadarnya. Hal ini dapat terlaksana apabila inert gas sistem
dioperasikan sesuai prosedur dengan keterampilan awak kapal.