Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
Penyebab connecting rod auxiliry engine no. 2 MT. Sukses Global yang lepas pada saat proses discharge cargodi pelabuhan tanjung benoa bali
Collection Location
Repository PIP Semarang
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
ANDI, KRISTIAWAN
Subject(s)
Teknika
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
Publisher
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Abstraksi- Di kapal MT. Sukses Global, auxiliary engine pada umumnya di kapal ada 3, yang berjalan di paralel secara bergantian berfungsi sebagai sumber listrik di atas kapal. Karena sangat pentingnya fungsi dari pada auxiliary engine maka harus di jaga peformanya, mulai dari bahan bakar, pelumasan pendinginan air tawar maupun air laut, serta kondisi dari getaran maupun suara saat auxiliary engine running. Jika auxiliary engine running tidak normal bahkan tidak running maka akan sangat mengganggu operasional kapal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SHEL untuk menentukan penyebab dan USG (Urgency, Seriously, Growth) merupakan cara untuk menentukan urutan suatu prioritas masalah dengan memberikan point antara 1-5 sesuai dengan tingkat masalah yang terjadi. Secara singkat USG (Urgency, Seriously, Growth) dapat di uraikan sebagai berikut Urgency : Seberapa mendesak masalah tersebut apabila tidak di atasi akan berakibat fatal dalam jangka waktu dekat, Seriousness : Seberapa serius isu tersebut perlu di bahas serta masalah yang apabila terlambat akan berdampak fatal berpengaruh pada jangka panjang dan Growth : Masalah potensi untuk tumbuh dan berkembangya masalah baru dalam jangka waktu panjang dari lingkungan untuk merumuskan strategi yang akan diambil. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan secara langsung terhadap subyek yang berhubungan dengan auxiliary engine.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa penyebab lepas connecting rod pada auxiliary engine adalah karena kekencangan baut connecting rod yang kurang. Sedangkan penyebab kekencangan baut tersebut diakibatkan karena kurangnya proses pelaksanaan perawatan PMS (Planning Maintenance System) yang tidak berjalan dengan baik kemudian memaksa auxiliary engine running terus menerus sampai melewati akhirnya connecting rod lepas dan menghantam block mesin hingga berlubang.
Specific Detail Info
//repository.pip-semarang.ac.id/1595/