Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
Terjadinya Kegagalan Pembakaran Pada Burner Terhadap Kelancaran Kerja Incinerator di MT. Amasnusa
Collection Location
Repository PIP Semarang
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
AHMAD, NUR SAID
Subject(s)
Teknika
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
Publisher
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Abstraksi, Incinerator adalah alat yang didisain dengan ruang bakar utama untuk membakar wasted oil dan solid waste, dan ruang bakar kedua serta ruang bakar akhir untuk membakar sisa sampah dan gas buang yang tidak terbakar. Ruang bakar dilengkapi dengan diesel oil burner, masing-masing dinamakan primary burner dan secondary burner. fungsi incinerator di atas kapal secara umum adalah untuk membakar minyak kotor yang berasal dari hasil pemisahan air pada Oil Water Separator (OWS) dan sisa minyak bekas dan membakar sampah kapal seperti serbuk kayu, kertas, majun bekas, dsb selain plastik dan material logam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Strength Weaknesses Opportunities Threats (SWOT), yaitu suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi berbagai faktor-faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (strenghts), kelemahan-kelemahan (weaknesses), peluang-peluang (opportunities), serta ancaman-ancaman (threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi yang akan diambil. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan secara langsung terhadap subyek yang berhubungan dengan incinerator
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa Kegagalan pembakaran di incinerator terjadi karena uap panas yang digunakan untuk memanasi tangki minyak kotor suhunya di bawah 800 C, disebabkan oleh boiler yang mengalami masalah serta valve uap yang macet. Hal tersebut membuat sludge menjadi terlalu kental sehingga pembakaran yang terjadi tidak sempurna. Nozzle yang tersumbat diakibatkan oleh karbon sisa pembakaran yang kurang sempurna dan menyebabkan nozzle tidak dapat menyemprotkan bahan bakar, sehingga pembakaran mengalami kegagalan. Saringan (filter) yang kotor mempengaruhi pasokan bahan bakar ke nozzle. Hal tersebut disebabkan oleh tekanan bahan bakar yang kurang, sehingga pembakaran gagal atau menyala dengan api yang kecil, hal ini dipengaruhi oleh suhu bahan bakar kurang dari 800 C.
Specific Detail Info
//repository.pip-semarang.ac.id/1591/