Seiring dengan pesatnya perkembangan perdagangan bebas yang mulai terasa di Indonesia termasuk di pelabuhan Tanjung Emas Semarang maka hal tersebut berpengaruh terhadap aktivitas bongkar muat kontainer di PT. Terminal Peti Kemas Semarang yang merupakan operator peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas, maka dibutuhkannya bongkar muat yang efektif dan efisien dalam menggunakan waktu dan biaya. Salah satu penyebab terhambatnya aktivitas bongkar muat yaitu terjadinya overstowage yang mengharuskan melakukan shifting container, hal tersebut dikarenakan kesalahan pembuatan stowage plan, tidak dilakukan pengawasan dengan benar pada proses pemuatan, dan ketidaksesuaian antara tentative stowage plan dengan final stowage plan yang berdampak timbulnya extra cost dan extra time dalam pelaksanaanya. Sedangkan solusi untuk menghindari shifting container yaitu melakukan koreksi stowage plan, melakukan pengawasan dengan benar pada saat pemuatan dan melakukan pemuatan sesuai dengan stowage plan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara secara langsung, dokumen dan data yang berhubungan dengan proses pemuatan kontainer di atas kapal. Diharapkan masalah terselesaikan dengan tepat.
Kata kunci: bongkar muat, shifting container, kontainer.