Abstraksi, kapal VLGC Pertamina Gas 1 adalah kapal gas dengan tipe fully refrigerated yang dirancang untuk mengangkut LPG dalam jumlah besar. LPG terdiri dari butane dan propane yang merupakan muatan gas dalam bentuk cair. Proses pembongkaran muatan LPG di kapal VLGC Pertamina Gas 1 dilakukan secara ship to ship operation dimana kapal VLGC Pertamina Gas 1 sebagai mother ship. Berdasarkan hasil penelitian dari penulis, proses bongkar muatan di Kapal VLGC Pertamina Gas 1 mengalami keterlambatan dikarenakan beberapa kendala baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Tujuan penulis melakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui mengapa terjadi keterlambatan saat proses bongkar muatan berlangsung dan bagaimana upaya penanganan terhadap keterlambatan tersebut. Pada saat pelaksanaan bongkar muatan secara ship to ship, sering kali terjadi ketidaklancaran yang mengakibatkan keterlambatan proses bongkar muatan, antara lain kurangnya pengetahuan Deck Rating tentang prosedur proses bongkar muatan, kondisi Gas Engineer dan Gas Man kurang fit akibat padatnya jadwal pembongkaran serta kurangnya koordinasi yang baik antar pihak terkait. Dari ketidaklancaran tersebut diadakan upaya-upaya untuk mengoptimalkan proses bongkar muatan sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam pembongkaran. Upaya-upaya tersebut yaitu peningkatan pengetahuan Deck Rating dengan mengadakan pelatihan dan pengarahan prosedur bongkar muatan, tugas dan tanggung jawab masing-masing kru kapal, melakukan istirahat yang cukup untuk Gas Engineer dan Gas Man serta setiap kru kapal harus mandiri dan tidak tergantung kepada Gas Engineer dan Gas Man serta peningkatan koordinasi yang baik antar pihak terkait.
Kata kunci: LPG, pembongkaran, VLGC
