Inert gas system adalah campuran gas yang tidak mendukung cukup oksigen untuk mendukung pembakaran hydrocarbon. Di MT. Serui inert gas dihasilkan oleh exhaust gases boiler (flue gases) kemudian masuk ke scrubber tank untuk diturunkan temperature dan dibersihkan oleh air laut dengan cara dikabutkan, sehingga kotoran hasil pembakaran jatuh kebawah dan selanjutnya dialirkan ke overboard dan gas yang bersih dan temperature direkomendasikan dialirkan menuju deck water seal, selanjutnya masuk ke tangki muatan. Namun kenyataan dilapangan suhu gas lembam tinggi pada inert gas system dikarenakan oleh proses pendinginan dan pembersihan pada scrubber tank tidak maksimal dan menyebabkan terhambatnya operasional bongkar minyak mentah.
Metode yang digunakan dari penelitian ini adalah fault tree analysis and fishbone yang menghasilkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketidak normalan suhu inet gas system. Fault tree analysis adalah metode analisa, dimana terdapat suatu kejadian yang tidak diinginkan disebut undesired event terjadi pada sistem. Metode ini dilakukan dengan cara pendekatan yang bersifat top down, yang diawali dengan asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian puncak (top event) kemudian merinci sebab-sebab suatu top event sampai pada suatu kegagalan dasar (Root Canse).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab tidak normalnya suhu inert gas system terhadap operasional pada saat bongkar minyak mentah dengan metode Fishbone dan Fault Tree Analysis di MT. SERUI. Inert gas system merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk menghasilkan gas lembam yang digunakan untuk menjaga rongga dalam tangki muatan agar memiliki kandungan oksigen dalam tangki berada dibawah 8 %.
Kata kunci : inert gas system, operasional bongkar, fishbone dan FTA.
