Dewasa ini dunia maritim mengalami kemajuan
yang sangat pesat, seiring dengan hal tersebut, maka fasilitasfasilitas
pendukung perlu ditingkatkan, demikian juga moda
angkutan laut yang mempunyai nilai keunggulan dibandingkan
moda angkutan lainya, volume ruangan relative lebih besar,
apabila hal ini dibandingkan dengan jenis angkutan lainnya.
Kapal laut agar dapat beroperasi dengan baik perlu dukungan
permesinan yang memadai. Selama 12 bulan penulis
melaksanakan prola atau praktek laut dibagian mesin, dimana
saya melihat, memperhatikan dan mengamati pekerjaan
pengelasan oleh crew kapal SV. STELLA 28 yang melakukan
pekerjaan perbaikan. Tujuan dari penelitian adalah untuk
mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pengelasan
yang tidak baik, mengetahui dampak apasaja yang ditimbulkan
apabila pengelasan pada lunas tidak baik, dan upaya apa yang
harus dilakukan agar pengelasan pada lunas lebih baik.
Dalam proses pemaparan skripsi, agar lebih terarah
dan terfokus yang lebih detail, penelitian ini menggunakan
metode penelitian Fishbone Analysis dan Fault Tree Analysis
yaitu identifikasi berbagai faktor untuk mencari faktor utama.
Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara,
pengamatan (observation), dokumentasi dan studi pustaka
Dari tahapan-tahapan yang akan penulis paparkan
dalam skripsi ini, dapat disimpulkan menurunnya pngelasan
pada lunas dipengaruhi kurangnya keterampilan penggelasan,
prosedur pengelasan yang tidak sesuai, lingkungan pengerjaan
pengelasan yang kotor dan dapat disarankan agar proses
pekerjaan pengelasan berjalan dengan baik, serta
meminimalkan adanya resiko kerja yang ada. Untuk itu para
juru las kapal perlu diberikan pelatihan-pelatihan, kursus
pengelasan agar mereka terampil dan mengetahui bahayabahaya
dalam pengelasan sehingga keselamatan jiwa dapat
terpenuhi.
Kata kunci: mesin las, peralatan keselamatan las, SV.
STELLA 28.
