ABSTRAKSI - Agar supaya kapal dapat berlayar secara aman, efektif, efisien, dan terkendali, maka sebelum pelayaran dimulai harus dibuat rancangan pelayaran (passage plan) yang meliputi 4 (empat) tahap yaitu appraisal, planning, execution, dan monitoring. Nahkoda kapal NYK Vega telah membuat rancangan pelayaran berdasarkan 4 (empat) tahap di atas, namun selama dalam pelayaran yaitu pada tanggal 18 April 2015 terjadi insiden kandasnya kapal di Suez akibat kelalaian dalam tahapan passage planning yaitu tahap keempat (monitoring) khususnya dalam pengambilan posisi kapal dan pemeriksaan kedalamanan laut yang tidak dilakukan secara periodik. Kandasnya kapal tersebut berlangsung selama 5 jam dimulai dari pukul 12.30 hingga pukul 1700 waktu setempat sehingga insiden tersebut sangat mengganggu dan menghambat arus lalu lintas di dalam Suez Canal. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang berdasarkan pada data-data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi, serta studi kepustakaan. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa untuk menghindari terjadinya insiden kecelakaan di dalam Suez Canal maka perlu dibuat sebuah passage plan yang baik dan benar, terutama dalam tahap monitoring pergerakan kapal selama pelayaran berlangsung.
Kata kunci: Penerapan, Passage plan, Suez Canal
