Proses embarkasi dan debarkasi penumpang yang tidak tertib sering terjadi khususnya di kapal penumpang . Penyebab terjadinya yaitu kurang tegasnya pihak darat maupun pihak kapal dalam mengahdapi calon penumpang, minimnya kepedulian penumpang tentang budaya antri dan banyaknya pedagang asongan, buruh- buruh bagasi yang naik diatas kapal tanpa izin menyebabkan terlambatnya keberangkatan kapal. Banyaknya penumpang memicu terjadinya penumpang gelap. Faktor yang memicu adanya penumpang gelap yaitu kurang telitinya saat pengecekan tiket dan banyaknya penumpang sehingga tidak terkontrolnya oleh petugas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dari hasil penelitian dan pembahasan masalah, mengatasi embarkasi dan debarkasi yang tidak tertib yaitu membagi tugas – tugas penjagaan di deck kepada pihak kapal maupun pihak darat, sosialisasi kepada penumpang tentang pentingnya budaya antri dan menertibkan buruh- buruh bagasi, pedagang asongan untuk tidak naik diatas kapal saat embarkasi dan debarkasi berlangsung.
Kata kunci: Embarkasi, debarkasi, penumpang