Latar belakang terhadap permasalahan adalah keamanan dan kewaspadaan di laut sangat diutamakan dalam dunia kemaritiman. Hal ini terlihat dari begitu besar perhatian negara – negara dunia maritim untuk secara bersama – sama mengadakan Konvensi Internasional, yaitu anggota International Maritime Organization (IMO) yang diselenggarakan di London pada tanggal 12 Desember 2002 telah disepakati dan diterbitkan suatu resolusi yang menetapkan tentang implementasi International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code yang terkandung dalam buku Safety Of Life at Sea (SOLAS) 1974 Bab XI-2. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif yang berisi pemaparan, uraian dan penjelasan tentang suatu obyek sebagai mana adanya pada waktu tertentu dan mengambil kesimpulan dan keputusan secara umum. Dari hasil penelitian yang penulis laksanakan, terjadi beberapa keadaan yang tidak sesuai dengan peraturan yang terdapat pada ISPS code dan mencederai Ship Security Plan di atas kapal MT. Bro Easkem. Analisa dari hasil penelitian diantaranya hal - hal yang menjadi penghambat pelaksanaan Ship Security Plan, pengaruh pelaksanaan pelatihan terhadap peningkatan pelaksanaan Ship Security Plan. Simpulan dari hasil penelitian yaitu masih terjadi pelanggaran terhadap pelaksanaan Ship Security Plan di karenakan faktor manusia terutama tentang kesiapan awak kapal, pengetahuan dan keterampilan serta kesadaran awak kapal dalam memperhatikan peraturan yang berlaku pada waktu berdinas jaga masih kurang. Nakhoda dan perwira kapal hendaknya mampu meningkatkan disiplin kerja dan selalu mengawasi, menegur awak kapal yang tidak melaksanakan kerja dengan baik dan mengadakan pelatihan secara teratur sehingga awak kapal mengerti dengan benar aturan internasional yang harus dilaksanakan, dan paham akan tugas dan tanggung jawab diatas kapal sehingga akibat yang ditimbulkan karena pencurian dan pembajakan dapat di kurangi atau di cegah.
Kata kunci : Pelaksanaan Ship Security Plan
