Meluasnya penggunaan gas alam sebagai energi alternatif,membuat transportasi gas alam cair (LNG) menjadi topik paling panas di dunia akhir-akhir ini. Mengingat penanganan LNG yang berbeda dengan kargo lain. Hal ini dikarenakan dalam penanganannya dibutuhkan kebutuhan suhu yang sangat rendah, sekitar -160oC. Hal yang paling mencolok dalam penangannanya adalah tentang pelaksanaan Drydock pada kapal tersebut,namun sebelum dilakakukannya Drydock, kapal LNG harus melakukan Gas Freeing terlebih dahulu. Penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut: 1). Bagaimana pelaksanaan Gas Freeing di kapal LNG. Golar Mazo? 2). Mengapa harus dilaksanakan Gas Freeing pada kapal LNG. Penulisan skripsi ini menggambarkan teori pelaksanaan Gas Freeing yang dilaksanakan di kapal. Dalam penyusunan dari skripsi ini juga dijelaskan tentang hal–hal yang digunakan untuk membahas masalah diatas. Metode yang digunakan dalam penulisan yang menggunakan penulis adalah deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan obyek yang digunakan. Berdasarkan cara untuk mendapatkan data yang diperoleh selama praktek sebagai pendukung. Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa, Mengapa harus dilaksanakannya Gas Freeing pada tangki muatan sebelum dilaksanakannya Drydock yaitu, agar kapal dipastikan aman dari gas berbahaya yang ada didalam tangki, juga sebagai syarat agar dilakukannya sertifikasi guna perbaikan dan guna dapat dilakukannya perbaikan yang pada alat indikasi muatan yang ada didalam tangka muatan di kapal LNG. Golar Mazo dengan pihak kapal, penggunaan maksimal dari heel pada saat ballast passage, dan dibutuhkannya rasa saling pengertian antara CCR dan kamar mesin, serta yang terakhir adalah memperhatikan prosedur dari penggunaan heel sehingga dapat memperlancar proses pemuatan LNG.