Mualim jaga memiliki peran penting dalam mengolah gerak kapal pada saat berlayar untuk menghindari tubrukan. Perumusan masalah yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah pelaksanaan dinas jaga untuk mencegah terjadinya bahaya tubrukan di Caraka Jaya Niaga III-23 saat terjadi kabut dan pemanfaatan alatalat navigasi untuk mencegah terjadinya bahaya tubrukan selama berlayar yang dmanfaatkan oleh pengaruh kabut. Dengan metode penelitian kualitatif yang mengahasilkan data deskriptif, pelaksanaan dinas jaga dapat digambarkan secara jelas dan nyata karena data diperoleh dari interview secara langsung serta ditunjang metode kepustakaan yang memberikan gambaran lebih jelas mengenai gambaran yang lebih jelas mengenai informasi yang disampaikan. Hasil yang penelitian yang didapat adalah pelaksanaan dinas jaga di kapal yang belum terlaksana dengan benar, kurangnya rasa percaya diri sebagai mualim fresh graduate dan ragu dalam mengambil keputusan pada saat melaksanakan tugas jaga di anjungan sedang terjadi kabut, serta penggunaan alat-alat navigasi yang belum maksimal. Dalam hal ini disimpulkan bahwa pembagian tugas jaga di atas kapal Caraka Jaya Niaga III-23 telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan secara internasional tetapi dalam pelaksanaannya terdapat penyimpangan saat melaksanakan tugas jaganya, rasa kurang percaya diri Mualim III sebagai fresh graduate dalam mengambil keputusan serta penggunaan alat-alat navigasi yang tidak maksimal ketika terjadi kabut oleh para mualim menyebabkan hasil yang didapat tidak maksimal pula. Adapun saran penulis adalah seorang Mualim senior harus memberi contoh kepada mualim lainnya dalam pelaksanaan dinas jaga sesuai jadwal dan harus dilaksanakan secara disiplin serta Nahkoda maupun Mualim harus memiliki ketrampilan dalam mengoperasiakan peralatan navigasi.