Abstraksi, Clinker merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan semen yang dihasilkan dari proses pembakaran. Clinker berbentuk butiran-butiran kecil yang berdiameter 0-40 mm dan tergolong muatan yang mudah rusak atau mengeras apabila terkena air. Pada saat kapal akan memuat clinker di Pelabuhan Garongkong terjadi kerusakan muatan clinker yang disebabkan oleh air hujan.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penanganan muatan clinker, faktor-faktor yang dapat menyebabkan kualitas uatan clinker buruk, dan upaya yang harus dilakukan agar kualitas muatan clinker tetap baik. Peneliti menggunakan 3 (tiga) metode teknik analisis data yaitu Cause Study, Fishbone Analysis, dan Fault Tree Analysis.
Hasil penelitian menunjukan proses pelaksanaan pemuatan clinker harus dilakukan 2 (dua) tahapan yaitu tahap persiapan dan pelakksanaan. Faktor yang dapat menyebabkan muatan clinker rusak antara lain kesalahan penempatan muatan, muatan clinker kehujanan, kerusakan alat bongkar muat. Upaya yang harus dilakukan adalah dengan melaksanakan prinsip pemuatan yang baik. Dengan melaksanakan upaya pencegahan, diharapkan muatan clinker yang di muat ke kapal dapat terhindar dari kerusakan dan terjaga kualitasnya sehingga tidak ada pihak yang dirugikan yang disebabkan oleh kerusakan muatan.
Kata kunci: penanganan muatan, clinker.
